Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan infrastruktur, guna meningkatkan daya saing nasional dan pemerataan hasil pembangunan, sekaligus mengurangi disparitas, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).
Pada 2020, Kementerian PUPR telah memulai konstruksi pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Sei Pancang yang bakal menjadi pusat kegiatan ekonomi di Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan PLBN tidak hanya bertujuan untuk pos lintas batas negara, namun juga akan didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Dengan demikian kehadiran PLBN akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan.
“Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” kata Basuki.
Pembangunan PLBN Terpadu Sei Pancang telah dimulai pada 24 Februari 2020 dan ditargetkan selesai pada 27 Desember 2022. Saat ini progres pembangunan fisik telah mencapai 60,26 % dengan pekerjaan meliputi preliminaries dan gabion wall lapis polimer serta mendatangkan sejumlah materail seperti batu, kawat gabion, dan cerucuk.
Pembangunan PLBN ini dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kalimantan Utara Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan kontraktor pelaksana PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Anggarannnya bersumber dari APBN sebesar Rp 226,18 miliar melalui skema Multi Years Contract (MYC) tahun 2020-2022
.
Area PLBN Sei Pancang memiliki luas lahan 68.169 m2 akan dibangun zona inti dan zona pendukung yang meliputi bangunan utama setinggi 3 lantai seluas 5.613 m2, mess pegawai setinggi 2 lantai dengan luas 1.904 m2, dan Wisma Indonesia setinggi 2 lantai seluas 1.888 m2.
Untuk mendukung operasional pemeriksaan, juga dibangun X-Ray cabin baggage, metal detector, ticketing, peningkatan kualitas jalan masuk dan keluar, trotoar, drainase, parkir kendaraan, jembatan selasar, dan pekerjaan mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP) kawasan.
Pembangunan PLBN Sei Pancang juga mengembangkan konsep infrastruktur hijau melalui penataan lansekap, penanaman pohon dan rumput serta roof garden untuk bangunan bertingkat.
Selain PLBN Terpadu Sei Pancang, Kementerian PUPR di Provinsi Kalimantan Utara tengah membangun Tiga PLBN Terpadu lainnya adalah Long Midang dan Labang di Kabupaten Nunukan serta Long Nawang di Kabupaten Malinau.
PLBN Terpadu Long Midang di Kabupaten Nunukan, pembangunanmya telah dimulai pada 8 Oktober 2020 dan direncanakan selesai pada 25 Desember 2022 dengan progres fisik 18,34 %. Anggaran pembangunan PLBN ini sebesar Rp 200,7 miliar yang meliputi pekerjaan bangunan utama, mess pegawai, Wisma Indonesia, masjid, pasar, lansekap, pekerjaan interior, X-Ray cabin baggage, metal detector, jalan dan parkir kendaraan, jembatan serta MEP.
Selanjutnya, PLBN Terpadu Labang di Kabupaten Nunukan. Pembangunannya telah dimulai pada 25 November 2020 dan ditargetkan selesai pada 14 Desember 2022 dengan progres fisik 12,26 %. Anggaran pembangunan PLBN ini sebesar Rp 201,7 miliar yang meliputi pekerjaan bangunan utama, mess pegawai, Wisma Indonesia, Patung Garuda dan lansekap.
Kemudian terakhir, PLBN Terpadu Long Nawang di Kabupaten Malinau Utara yang berbatasan langsung dengan Long Busang di Sarawak, Malaysia. PLBN Terpadu Long Nawang dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi bangunan utama, mess pegawai, masjid, lansekap, pos jaga, GWT, power house, selasar parkir dan mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP). Pembangunan PLBN ini telah dimulai pada 3 September 2020 dan ditargetkan selesai pada 25 Desember 2022 dengan anggaran Rp 225,3 miliar. Progres fisik saat ini mencapai 7,22 %.
Pembangunan PLBN keempat PLBN Terpadu tersebut telah diatur dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.(*)