“Dinas Pendidikan Sumbar Carikan Solusi Siswa Masuk Blank Zone”
PADANG – Dinas Pendidikan Sumatera Barat saat ini sedang mencarikan solusi untuk siswa yang masuk dalam zona blank zone. Dengan harapan mereka yang berada di zona ini bisa masuk ke sekolah negeri.
Blank zone terjadi karena kapasitas daya tampung sekolah sangat terbatas, setelah dihitung, per zona rata- rata siswa yang sekolah di zona hanya 1 km. Masyarakat berada di radius lebih dari 1 km, masuk blank zone.
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri mengatakan, blan zone terjadi disebabkan oleh pertumbuhan sekolah tidak simetris dengan pertumbuhan penduduk. Terasa sekali di Kota Padang.
“Ada tiga opsi yang kita ajukan sebelumnya kepada Kementerian Pendidikan, mana yang diizinkan untuk dilaksanakan,” Sebut Kadis Pendidikan Sumbar Adib Alfikri kepada media, Senin (13/7).
Opsi pertama kata Adib adalah memaksimalkan daya tampung sekolah. Jika sebelumnya daya tampung 35 sampai 36 orang, dimaksimalkan menjadi 40 orang. Opsi kedua adalah menambah rombongan belajar, serta ketiga membuka sekolah baru.
“Baru kita dapat informasi dari Bapak Gubernur dan sudah dapat izin prinsip, yang dibolehkan hanya memaksimalkan daya tampung kelas. Opsi kedua dan ketiga tidak bisa kita laksanakan, karena tak mendapat izin dari pusat,” Kata Adib.
Adib memastikan , apabila nanti kebijakan maksimalkan daya tampung kelas jadi dilaksanakan, maka Dinas Pendidikan Sumbar sudah siapkan 44 sekolah untuk di optimalisasi.
“Kita sudah buat perencanaan kapan dilaksanakan. Saat ini menunggu izin tertulis dari Kementerian Pendidikan sebagai dasar hukum. Kalau itu tidak ada, belum bisa jalan,” ungkap Adib
Sebenarnya sebut Adib, sekolah negeri tidak hanya SMA, bahkan juga ada sekolah SMK. Sekolah SMK ini malah daya tampungnya masih banyak tersedia.
“Jadi siswa juga bisa masuk ke SMK sebagai sekolah alternatif. Kapasitas untuk masuk SMK masih banyak,” tutupnya. (Ridho)