Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang merupakan visi Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk 5 tahun ke depan.
Di tengah Pandemi COVID-19, Politeknik Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2020/2021.Mulainya tahun ajaran baru tersebut ditandai dengan Sidang Terbuka Senat yang dihadiri oleh 53 mahasiswa baru secara langsung di aula Politeknik Pekerjaan Umum, dan 97 mahasiswa secara virtual/daring.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pendirian Politeknik Pekerjaan Umum (PU) sebagai Politeknik unggulan bertujuan untuk menghasilkan lulusan spesialis bidang PU yang terbaik.
“Kita berusaha supaya Politeknik Pekerjaan Umum tidak seperti politeknik kebanyakan, nantinya alumni Politeknik Pekerjaan Umum tidak hanya bisa menyampaikan saya sudah belajar tentang air, gedung,maupun jalan, tetapi saya sudah bisa membuat jalan, saluran irigasi, dan rumah, dan sarana ke PU-an yang lain,” kata Basuki dalam sambutannya pada acara Sidang Terbuka Senat dengan Acara Penerimaan Mahasiswa Baru Politeknik Pekerjaan Umum Tahun Akademik 2020/2021 yang diikuti secara virtual, Jumat (4/9/2020).
Basuki menyatakan, melalui Politeknik PU dirinya ingin Kementerian PUPR menjadi institusi yang kredibel dan bisa dibanggakan tidak hanya oleh pegawai PUPR namun juga masyarakat.
“Lulusan Politeknik Pekerjaan Umum akan diuji langsung di industri proyek Kementerian PUPR di kawasan industri yang sedang dibangun sekarang,” kata Basuki lagi
Ditambahkan Basuki, kehadiran Politeknik PU diharapkan dapat mencukupi tenaga kerja di Industri konstruksi yang bersertifikat. Berdasarkan kajian Kementerian PUPR, setiap kenaikan anggaran infrastruktur sebesar Rp 1 Triliun dibutuhkan 14.000 tenaga konstruksi. Kementerian PUPR pada tahun 2020 memiliki pagu kontraktual sebesar 63,43 Triliun, sehingga membutuhkan sebanyak 888.020 orang Tenaga Kerja Konstruksi bersertifikat.
Berdasarkan data jumlah Tenaga Kerja Konstruksi yang bersertifikat per Agustus 2020 hanya sebanyak 713.030 orang (LPJKN). Jumlah tersebut cuma sebesar 8,38% dari total Tenaga Kerja Konstruksi di Indonesia.
Jumlah mahasiswa Politeknik PU pada tahun akademik 2020/2021 adalah 150 orang. Dengan rincian; 54 mahasiswa dari jurusan teknologi konstruksi bangunan air, 49 mahasiswa jurusan teknologi konstruksi jalan dan jembatan, serta 47 mahasiswa jurusan teknologi konstruksi bangunan gedung.
Di masa pandemi Covid 19 sekarang ini, Politeknik PU mengambil kebijakan, pembelajaran awal semester sampai ujian tengah semester, dilakukan secara Online bagi mata kuliah yang memungkinkan diselenggarakan dengan metode tersebut.
Kampus tetap menyediakan sarana yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran seperti laboratorium komputer, perpustakaan, laboratorium gambar dan sejenisnya dengan menjalankan Protokol Kesehatan Covid-19. Untuk tujuan preventif dan pemantauan, Politeknik PU juga akan melakukan kegiatan rapid test atau sejenisnya terhadap mahasiswa.
Politeknik PU merupakan perguruan tinggi negeri (PTN) rintisan baru di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dibuka sejak tahun 2019.
Politeknik PU merupakan salah satu bentuk terobosan Kementerian PUPR untuk memenuhi kebutuhan dunia industri terhadap tenaga konstruksi terampil, dalam menghadapi tantangan global maupun tantangan nasional bidang Pekerjaan Umum serta mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan salah satu dari lima program prioritas Pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wapres Kiai Ma’ruf Amin.
Politeknik PU memiliki keunggulan dibandingkan dengan Politeknik lainnya diantaranya adalah lulusan akan mendapatkan sertifikasi profesi level terampil, kompetensi lulusan sesuai kebutuhkan di lapangan, terdapat Kurikulum Mata kuliah khusus seperti Green Contruction, Preservasi Jalan dan Jembatan, Pengenalan Teknologi Maju.
Lalu Mitigasi Keadaan Darurat (bencana), Drainasi dan Pengendalian Banjir, Peraturan Perundangan, dan keterlibatan industri konstruksi. Termasuk program career planning dengan menggandeng pihak industri untuk menyalurkan lulusan Politeknik PU.
Untuk mendukung kurikulum pendidikan vokasi yang 60% praktek lapangan dan praktikum, Politeknik PU melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, Politeknik PU juga mendapat dukungan dari Balai-balai Kementerian PUPR, dan perusahaan konstruksi. Dengan demikian, para mahasiswa Politeknik PU akan bisa magang di proyek-proyek infrastruktur dan mempunyai kerja. (*)