Padang – Ketua Relawan Fage Bersatu Sumatera Barat HM Tauhid mengungkapkan keyakinannya Provinsi Sumatera Barat bakal maju jika dipimpin oleh Fakhrizal dan Genius Umar.
Pasalnya, Fakhrizal dan Genius Umar, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat dengan nomor urut 3 tersebut diyakini bakal mampu menggait dana APBN dan investor dalam membangun daerah ini.
“Fakhrizal ini kan tak hanya bertugas di Padang atau Sumbar saja. Sebelumnya, dia sudah melalangbuana bertugas di Kalimatan dan daerah-daerah lainnya di Indonesia,” ungkap Tauhid dilansir bentengsumbar.
Menurut Tauhid, koneksi dan pergaulan Fakhrizal sudah luas, apalagi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga berasal dari Kepolisian.
“Jadi ini jalur bypass beliau dalam membangun Sumbar. Saya juga pernah menyampaikan ke Pak Fakhrizal, membangun Sumbar itu tidak bisa dengan APBD, DAK dan DAU saja. Kalau itu yang dilakukan, cucu saya juga bisa menjadi gubernur,” ujar Tauhid.
Tapi seorang gubernur itu, kata Tauhid, harus membuat program dan melobi pusat agar dana APBN itu masuk ke Sumatera Barat, tentunya bersama anggota DPR RI yang mewakili Sumatera Barat.
Tauhid juga yakin Fakhrizal mampu menggait investor swasta dan BUMN untuk membangun Sumatera Barat yang selama ini jauh tertinggal.
“Pak Fakhrizal kan didampingi Pak Genius Umar, yang tidak kita ragukan lagi, seorang birokrat sejati. Jadi Pak Fakhrizal yang mantan Jenderal Polisi, didampingi Pak Genius, seorang birokrat,” terangnya.
Di mata Tauhid, nilai plus Fakhrizal adalah kesantunan, visi misi. Dari 17 visi misi Fakhrizal yang sudah beredar, itu akan ditunaikan, terutama masalah pertanian, nelayan, dan sebagainya.
“Kita tahu, bagaimana visi misi Pak Fakhrizal menggratiskan pendidikan bagi anak-anak SLTA yang kurang mampu. Menurut saya itu bukan janji-janji konyol, karena memang bisa dilakukan dengan APBD Sumbar dan dana-dana lain,” cakapnya
Tak hanya itu, kata Tauhid, Fakhrizal menginginkan satu rumah satu sarjana. Anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu dalam satu rumah dibiayai pendidikannya sampai ke jenjang sarjana.
“Kita tahu, dana Rajawali sampai sekarang belum direalisasikan. Untuk apa uang itu dibenam saja tanpa ada manfaat untuk masyarakat banyak. Dana itu bisa dipakai untuk membantu biaya pendidikan, sehingga tercapai keinginan Pak Fakhrizal, satu rumah satu sarjana,” urainya. (**)