Fenomena banjir pada Sungai Batang Mahat Kabupaten 50 Kota hampir terjadi tiap tahun. Bahkan banjir tersebut bisa mencapai 2-5 meter , yang mengakibatkan banyak kerugian harta benda bagi masyarakat.
Bahkan Bupati 50 Kota Irfendi Arbi meminta bantuan secara khusus kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono serta Wakil Menteri John Wempi Wetipo pada tahun lalu, guna mencari solusi jangka panjang agar banjir tidak lagi terjadi di sana.
Oleh karena itulah, Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V) Padang dan HATHI Cabang Sumatera Barat, berupaya mencari solusi terbaik bersama seluruh stakeholder terkait, dengan menggelar webinar dengan narasumber utama Direktur Jendral Sumber Daya Air Jarot Widyoko.
Wakil Direktur I Politeknik Negeri Padang Revalin Herdianto mengatakan, banjir yang terjadi di Kabupaten 50 Kota diakibatkan oleh tidak tertampungnya air hujan dengan intensitas tinggi selama dua sampai tiga hari. Kondisi tanah pun dengan kadar lempung tinggi, sehingga tanah cepat jenuh dan infiltrasi berkurang.
Ia mencontohkan, estimasi debit banjir terbesar pada Maret 2017 lalu sebesar 2745 m3 per detik, sementara kapasitas Batang Mahat hanya 595 m3 per detik, itupun banjir lama surut.
“Oleh karena itulah, banjir di 50 Kota tidak terelakkan kembali. Cara untuk mencegah banjir bermacam macan, diantaranya dengan melakukan penghijauan di hulu, membenahi aliran sungai, membuat embung maupun bendungan,” Jelasnya.
Dirjen SDA Jarot Widyoko dalam paparannya juga menyampaikan,sudah berupaya maksimal menambah jumlah tampungan air seperti memaksimalkan 242 bendungan dengan total tampungan mencapai 7,2 miliar m3, membangun embug-embung, memperbaiki dan mengembalikan fungsi sungai, dan membangun sarana prasarana pengendali banjir berupa groundsill
Selain itu juga diharapkan masyarakat dan Pemerintah Daerah untuk menambah daerah resapan air (catchment area), mengurangi koefisien aliran permukaan (runoff) ke sungai.
Khusus di 50 Kota, Jarot juga berpesan untuk BWSS V segera berkoordinasi dengan para pakar, dan mengharapkan adanya permodelan sehingga menemukan solusi terbaik untuk permasalahan banjir ini.
Kepala BWSS V Dr Dian Kamila ST.MT menyampaikan wacana, salah satu solusi mengatasi banjir disana adalah dengan melaksanakan pembangunan bendungan di Desa Gunung Malintang Kecamatan Pangkalan.
Selain pengendalian banjir, banyak manfaat yang diperoleh apabila pembangunannya bisa terealisasi. Bisa juga sebagai pengembangan irigasi, ketersediaan air baku dan PLTA.
Bupati Kabupaten 50 Kota Irfendi Arbi menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasih, atas keseriusan Kementerian PUPR dalam mengatasi permasalahan Banjir Pangkalan ini.
“Ini merupakan satu langkah maju, dalam menanggulangi banjir menahun di 50 Kota. Semoga dapat teratasi hendaknya, dengan berbagai upaya yang telah kita laksanakan,”pungkasnya. (Ridho)