Dharmasraya – Irigasi Batanghari yang dibangun sejak tahun 2004 hingga saat ini sangat memberikan dampaknya positif kepada petani di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Tradisi petani yang bercocok tanam dua kali setahun sebelumnya dengan mengandalkan air hujan, kini beralih pada gaya bertani modern, dimana petani dapat bercocok tanam 3-4 kali dalam setahun.
Apalagi perhatian lebih tercurah untuk petani oleh Pemerintah Kabupaten Dharmasraya. Demi meningkatkan hasil panen, orang nomor satu di Dharmasraya itu terus-terusan lobi pemerintah pusat untuk membenahi jaringan irigasi di wilayah tersebut.
Alhasil pembaharuan jaringan irigasi terus dilalukan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V di daerah paling timur Sumbar ini.
Kepala SNVT PJPA Batang Hari Vidi Bhuwana ST.MDM kepada majalahintrust mengatakan, untuk tahun ini rehabilitasi Jaringan Irigasi Batang Hari satu paket pekerjaan dengan nilai kontrak Rp 27 miliar lebih. Pekerjaan fisik jaringan tersebut dilaksanakan oleh rekanan PT Pharma Kasih Sentosa.
Waktu pelaksanaan pekerjaan 300 hari kalender, pekerjaan dimulai tgl 18 Februari 2020. Sumber pendanaan berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Vidi memaparkan, pekerjaan yang dilakukan adalah kontruksi lining saluran sekunder, rehabilitasi bangunan yang rusak dengan panjang jaringan yang direhab 9,5 km dengan lebar jaringan bervariasi tergantung typical excisting. Lokasi pekerjaan tersebar di Kecamatan Sitiung, Koto Baru dan Padang Laweh.
Terkait urusan lahan, sebut Vidi sudah tidak ada masalah. Karena pekerjaan tahun ini hanya peningkatan saluran yang ada, disebabkan karena saluran dimaksud banyak sedimentasi dan lumpur. Selain itu juga banyak tanggul saluran yang sudah rusak.
“Sebenarnya anggaran untuk tahun 2020 ini sebanyak Rp 68,7 miliar. Akan tetapi karena Pandemi Covid 19, dipotong hingga menjadi Rp 27 miliar. Mudah mudahan ditahun depan anggaran kembali meningkat,”harap Vidi.
Sementara itu PPK Irigasi Rawa SNVT PJPA Batang Hari Febriza ST.MT mengatakan, selama dua tahun pekerjaan rehabilitasi jaringan Irigasi Batang Hari, sudah dilakukan sepanjang 29,5 km dengan outcame sebanyak 1415 ha lahan pertanian warga. Terdiri dari tahun 2019 sepanjang 20 km dengan anggaran Rp 57 miliar lebih dan tahun ini 9,5 km dengan nilai Rp 27 miliar lebih.
Ia mengulas, pekerjaan di tahun 2019 dilakukan dalam dua paket. Dimana pada paket I membuat irigasi primer sepanjang 20 km. Daerah pekerjaan berada di Kecamatan Sitiung meliputi Nagari Sungai Duo. Untuk Kecamatan Tiumang meliputi Nagari Koto Beringin, Nagari Sungai Langkok, dan Nagari Tiumang.
Selanjutnya pekerjaan di Paket II dengan membuat irigasi sekunder sepanjang 18 km Daerah pekerjaan berada di Kecamatan Koto Salak meliputi Nagari Simalidu dan Nagari Pulau Mainan.
“Pekerjaan kita sepanjang itu bukan pembangunan baru, namun peningkatan jaringan existing yang sudah ada. Mengingat umur saluran existing lebih dari 10 tahun rawan kerusakan yang mengakibatkan kebocoran di sumber air,”tutup Febriza. (ridho)