Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap telah menyelesaikan rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan fasilitas pendidikan yang rusak, akibat terdampak bencana gempa bumi di Ambon, Provinsi Maluku pada 26 September 2019 lalu.
Percepatan penanganan sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu upaya Kementerian PUPR mendukung visi Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul melalui pembangunan infrastruktur pendidikan.
“Kita lanjutkan pembangunan sarana pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Pelaksanaan rehabilitasi dan renovasi fasilitas pendidikan dilakukan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon dan 20 sekolah yang tersebar di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dan Kabupaten Seram Bagian Barat.
Hingga 15 Desember 2020, progres rehabilitasi dan renovasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) telah selesai 100% untuk Gedung Rektorat IAIN Ambon. Kemudian dilanjutkan bangunan Perpustakaan dan Laboratorium lAIN Ambon yang keduanya telah terkontrak pada 1 September 2020. Saat ini progres fisiknya telah mencapai 35% dengan target selesai 29 April 2021.
Sementara untuk bangunan sekolah dari 20 yang direncanakan dibangun, sebanyak 17 sekolah telah dikerjakan pada TA 2020. Sisanya 3 sekolah yakni SDN Wassu, SMPN 1 Pulau Haruku dan SMPN 3 Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah akan dikerjakan pada TA 2021.
Hal tersebut karena keterbatasan waktu dikarenakan adanya pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terkait pencegahan penularan Virus COVID-19 yang menutup akses ke lokasi – lokasi tersebut.
Untuk 17 sekolah yang telah direnovasi dan direhabilitasi pada TA 2020, telah selesai 100% seluruhnya. Rehabilitasi sekolah ini sudah dimulai sejak 27 Januari 2020 dengan anggaran bersumber dari APBN yang terbagi ke dalam empat paket pekerjaan, Paket I senilai Rp 5,3miliar, Paket II senilai Rp 3,4 miliar, paket III senilai Rp 18.5 miliar dan paket IV senilai Rp 14,1 miliar
Salah satu sekolah yang telah selesai direhabilitasi adalah SDN 91 Waiheru di Kota Ambon. Sebelumnya kondisi bangunan sekolah rusak berat akibat gempa bumi. Rehabilitasi dilakukan dengan pembangunan dua gedung baru masing-masing dibangun enam ruang kelas belajar (RKB).
Di samping itu juga dibangun ruangan baru berukuran 7×8 meter sebagai kantor, renovasi ruang guru, dan ruang komputer. Total anggaran rehabilitasi sekolah ini sebesar Rp 14,16 miliar.
Pekerjaan rehabilitasi sekolah dan madrasah dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Prasarana Strategis, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pada tahun 2020, anggaran rekonstruksi sarana pendidikan, pasar dan sarana olahraga di Kementerian PUPR sebesar Rp. 4,38 triliun, dimana sebesar Rp. 1,35 triliun digunakan untuk rehabilitasi sekolah dan Rp. 339 miliar untuk madrasah. (*)