Padang – Satu titik di ruas jalan menuju Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat, mengalami kerusakan akibat tingginya curah hujan di wilayah itu pada Senin, (11/3/2019).
Akibatnya, setengah badan jalan yang pekerjaannya baru selesai dirampungkan tahun 2018 kemarin, menghubungkan lalu lintas dari Kota Padang menuju Kota Painan, tepatnya di lokasi Sungai Nyalo Kecamatan Bungus Teluk Kabung mengalami amblas.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang Aidil Fiqri menyebutkan, kemungkinan besar penyebab amblasnya badan jalan di ruas Jalan Mandeh karena bencana alam.
Disamping itu juga Kontraktor Pelaksana Pembangunan PT Lubuk Kontruksi Minturun Persada (LMKP) mau bertanggung jawab membenahi kerusakan yang terjadi, meskipun pekerjaan sudah di serahkan ke BPJN III Padang.
“Tingginya curah hujan ditambah kontur tanah yang sedikit labil membuat kondisi jalan menjadi force majeur. Namanya daerah yang banyak tebing, tentu wajar saja ada terjadi longsoran. Kontraktor PT LMKP yang bekerja disana juga bersedia mengganti gorong-gorong dengan plat deuker. Disana memang tempat aliran air,”ungkapnya.
Guna meminimalisir hal yang tidak diinginkan, Aidil Fiqri telah mengintruksikan kepada Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Sumbar untuk melakukan tindakan penanganan darurat.
“Saya sudah intruksikan Kasatker PJN II Sumbar dengan memasang rambu peringatan bagi kendaraan bermotor dan memasang terpal untuk menutup tempat longsoran, agar tidak terjadi longsor lanjutan,”kata Aidil.
Aidil juga memberikan intruksi kepada Kasatker Perencanaan dan Pemeliharaan Jalan Nasional (P2JN) Sumbar untuk melakukan penelitian terhadap kontur tanah sekitar kejadian guna memastikan kontruksi yang tepat, meneliti saluran air disekitar longsoran, serta penelitian lainnya.
“Kita juga ingin mengetahui penyebab pasti terjadinya longsoran dengan menurunkan tim dari P2JN. Nantinya dari hasil penelitian tersebut kita bisa review penanganan yang tepat. Tahun ini ada anggaran penanganan tambahan untuk rehabilitasi jalan atau bisa juga memakai dana khusus bencana alam,”pungkasnya (ridho)