Padang – Ketua Partai Golkar Padang terpilih nanti, tidak dianjurkan berpikir untuk hanya menjadi anggota DPRD saja. Tapi, selain memiliki target untuk memenangkan Partai Golkar di 2024, Ketua Golkar Padang terpilih juga harus siap untuk menjadi Kepala Daerah.
Demikian ditegaskan Plt. Ketua Partai Golkar Kota Padang Afrizal SH pada jumpa pers dengan wartawan Kamis sore (11/2) di kantor DPD Golkar Padang Jl. Kampung Nias V sehubungan dengan akan berlangsungnya Musda partai berlambang pohon beringin itu Sabtu 13 Februari nanti.
Dijelaskan Afrizal, sebagai partai tertua, rasanya wajar, kalau target yang dibebankan kepada Ketua Partai Terpilih adalah memenangkan Golkar di 2024 nanti. Selain itu, sudah selayaknya pula, Ketua Terpilih tidak lagi berpikir secara sektoral dengan hanya menjadi anggota DPRD baik Kota maupun Kabupaten.
“Tapi sebagai partai senior, rasanya Golkar Padang sudah selayaknya berpikir jauh ke depan dan tidak hanya berpikir sekedar menjadi anggota dewan saja. Sebaliknya, berani menjadi Ketua Terpilih, itu artinya juga berani untuk menerima tantangan menjadi Calon Kepala Daerah ,” tegas Afrizal.
Ketua Panitia Musda Partai Golkar Padang Jumadi SH menjelaskan, Musda Partai Golkar akan digelar pada hari Sabtu 13 Februari 2021 di Kantor DPD Partai Golkar Padang di jalan Kampung Nias V Padang. Pada Musda yang akan dimulai jam 10.00 WIB tersebut, selain dibuka Ketua DPD Partai Golkar Sumbar H. Khairunnas, SH, juga akan memberikan sambutan Walikota Padang selaku Pembina Partai Politik di Kota Padang.
Musda sendiri sebagai diamanahkan Satgas Govid Kota Padang hanya boleh diikuti sebanyak 35 orang. Untuk itu, panitia menurut Jumadi juga sudah menyampaikan informasi kepada semua peserta pemilik suara yang berjumlah 14 orang, agar membatasi kedatangan sebagaimana jumlah yang sudah ditetapkan.
“Tentu saja bagaimana jumlah peserta dan siapa yang akan diundang sudah kita siasati sebagaimana batasan yang disampaikan Satgas Covid tersebut. In Shaa Allah, Musda kita harapkan akan berlangsung sesuai ketentuan dan aturan partai yang sebenarnya,” tegas Jumadi.
Menjawab pertanyaan soal pola pemilihan Ketua Terpilih, Ketua OC Zulhardi Z. Latief menyebutkan bahwa pada prinsipnya siapa pun berhak maju menjadi Calon Ketua. Tapi untuk syah menjadi calon, maka seseorang minimal harus punya dukungan sebanyak 30 persen dari 14 suara yang diperebutkan.
“Lebih dari itu, jika ada calon yang sudah punya suara 50 persen tambah satu, makanya mau tak mau Ketua Panitia bersama peserta Musda berhak untuk memutuskan bahwa ia terpilih jadi Ketua Partai Golkar Kota Padang,” tambah Zulhardi.
Musda Partai Golkar Kota Padang meski terkesan adem ayem, namun sebenarya memunculkan banyak calon yang berhak maju. Selain tiga anggota DPRD Kota Padang yakni Miswar Jambak, Zulhardi Z. Latief dan Jumadi, SH, juga ada beberappa nama lain yang sudah disebut-sebut. Dari kalangan pengurus sebelumnya tersebut nama Yosrizal Effendi dan Nofrialdi Nofi Sastera. Sementara dari warga Golkar lain selain kalangan pengurus Kota Padang juga terdapat nama Iqra Chiessa Ketua HIPMI Sumbar.
“Sebagai sebuah Musda, ndak mungkinlah Musda Golkar Padang akan adem ayem. Bentuknya saja mungkin yang adem ayem. Tapi, panasnya terasa bergejolak di sini,” tambah Mizwar Jambak, salah satu calon Ketua. (ns)