Koto Tangah – Menghafal Al-qur’an merupakan ciri khas seorang muslim. Karena menghafal Alqur’an tidak hanya sekedar lancar membaca, tetapi menghayati serta menjiwai nilai-nilai yang terkandung dalam Kalamulah.
“Salah satu tujuan dari Pondok Pesantren (ponpes) Perkampungan Minangkabau Yayasan Shine Al-Falah, agar para tahfidz memahami nilai-nilai Al-qur’an,” kata ketua Yayasan Ponpes Syamsul Akmal, kepada awak media, saat mewisuda para tahfidz yang ke lima, Minggu (28/2).
Dia menambahkan, dengan jumlah para santri yang saat ini mencapai 771 orang, diharapkan setiap tahun jumlah santri meningkat.
“Para tahfidz yang wisuda untuk angkatan ke lima ini, semuanya sudah melalui tahapan atau tes, dimana para para tahfidz menghafal Al-qur’an sebanyak 16 juz. Semoga ini menjadi motivasi santri yang lain,” ujarnya.
Tak hanya itu, Syamsul Akmal, juga menyebutkan selain mewisuda tahfidz Qur’an, juga memberikan gelar adat kepada para tahfidz.
“Karena agama dan adat istiadat Minangkabau selalu sejalan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Ka Kanwil Kemenag) Kota Padang, Marjanis, mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Dengan adanya gelar adat yang diberikan kepada para tahfidz, tentunya ini falsafah Minangkabau,” imbuhnya.
Ia berharap, tamatan Ponpes Perkampungan Minangkabau Yayasan Shine Al-Falah, menjadi pemimpin bagi bangsa ini di masa yang akan datang.
Dalam kegiatan tersebut, Wahyu Lestari yang anak, almarhum H. Boy Lestari, juga memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp15 juta untuk pembangunan ponpes.
Dalam kegiatan tersebut, para orang tua, santri ponpes, para tahfidz, dan undangan mengikuti acara dengan protokol kesehatan, dan disuguhi oleh lagu-lagu islami. (kld)