Semarang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membuka Politeknik Pekerjaan Umum (PU) pada tahun 2019.
Kehadiran Politeknik PU diharapkan akan memenuhi kebutuhan tenaga terampil dalam pembangunan infrastruktur serta menjadi bagian dari fokus Pemerintah mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pendirian Politeknik Pekerjaan Umum (PU) bertujuan menjadi Politeknik unggulan yang menghasilkan lulusan spesialis bidang PU terbaik.
“Kami ingin Kementerian PUPR menjadi institusi yang kredibel dan bisa dibanggakan tidak hanya oleh pegawai PUPR namun juga masyarakat. Oleh karenanya perlu didukung tenaga terampil yang dihasilkan Politeknik. Sangat diharapkan Politeknik ini menjadi unggulan tidak hanya di Jawa Tengah, tapi juga di Indonesia karena ini milik rakyat Indonesia,” kata Menteri Basuki dalam sambutannya pada acara Pelantikan Direktur dan Wakil Direktur Politeknik PU di Semarang, Rabu (27/3/2019).
Adapun keempat direktur dan wakil direktur yang dilantik, adalah Prof. Ir. Indratmo Soekarno, M.Sc, Ph.D sebagai Direktur; Dr. Ir. Pranoto Samto Atmojo, Dipl. HE, MT sebagai Wakil Direktur I Bidang Akademik; Dr. Ir. Masrianto, MT sebagai Wakil Direktur II Bidang Administrasi Umum; dan Ir. Danang Atmojo, MT sebagai Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.
Kepada para pejabat yang dilantik, Menteri Basuki meminta untuk dilakukan persiapan yang sebaik-baiknya sebelum dibukanya penerimaan mahasiswa.
Politeknik PU juga akan bekerjasama dengan institusi pendidikan terkemuka di dunia seperti IHE-Delft Belanda dan ENTPE, Lyon, Perancis. Disamping itu Pemerintah Jepang juga tertarik untuk mendukung peralatan penunjang belajar mengajar.
“Siapkan sebaik-baiknya, minimal 90% siap lalu kita buka penerimaan mahasiswa. Saya tidak setuju apabila Politeknik berjalan dengan kesiapan 50% sambil diperbaiki, karena saya yakin tidak akan diperbaiki,” jelas Basuki.
Politeknik ini memiliki keunggulan dibanding politeknik lain karena didesain untuk menghasilkan tenaga terampil yang profesional, bersertifikat, dan berdaya saing tinggi. Komposisi pembelajaran yakni 70% praktek lapangan (on-the job training) terutama di proyek-proyek pembangunan infrastruktur PUPR dan 30% materi dalam ruangan.
Dalam kesempatan tersebut Basuki juga menyampaikan terima kasih dan penghargaannya atas dukungan Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama dan segenap Civitas Akademika Undip atas pendirian Politeknik PU.
Selain itu juga kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) atas persetujuan struktur kelembagaan dan tenaga pengajar Politeknik PU serta Kementerian Ristek Dikti atas izin prinsipnya. Politeknik PU berlokasi di dalam kompleks Undip.
Direktur Politeknik PU Indratmo Soekarno menyampaikan Politeknik PU terbuka untuk umum dan bukan merupakan pendidikan ikatan dinas. Mahasiswa yang akan belajar di Politeknik PU akan mengikuti tes terlebih dahulu.
Ada tiga program studi (prodi) dalam Politeknik PU ini, yaitu Teknologi Konstruksi Bangunan Air, Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung, serta Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan.
“Tahun 2019 penerimaan setiap program studi sebanyak 50 orang sehingga total 150 orang,” katanya.
Politeknik PU akan memberikan sertifikasi profesi level terampil kepada para mahasiswa yang lulus sehingga kualitasnya lebih terjamin dan siap kerja.
Turut hadir dalam acara tersebut Dekan Fakultas Teknik Undip Agung Wibowo, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti, Kepala BPSDM Lolly Martina Martief, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi, Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin dan para Pejabat Tinggi Pratama Kementerian PUPR. (*)