Padang – Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah bangga kegiatan “Randang (Rendang) Mendunia” yang rencana akan dibuka oleh Ibu Iriana Joko Widodo (Ibu Negara RI) dengan aktifitas memasak rendang serentak seluruh dunia.
Kegiatan tersebut diselenggarakan kerjasama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) dengan Lantamal II Komando Armada I Pangkalan Utama TNI AL II Padang, pada tanggal 17 Juli 2021 mendatang, secara lansung/offline (dengan jumlah terbatas) dan secara daring online melalui zoom.
“Pemprov Sumbar menyambut baik dan mengapresiasi atas inisiasi Lantamal II untuk menyelenggarakan kegiatan memasak rendang serentak di seluruh dunia,”Kata Mahyeldi Ansharullah pada saat audiensi Kadis Kebudayaan,
Kadis Perdagangan dan Perindustrian, serta Sekdis Pariwisata Provinsi Sumatera Barat tentang kegiatan
“Randang Mendunia” di Istana Gubernuran, Senin ( 5/7/2021).
Mahyeldi sampaikan, randang (Rendang) merupakan salah satu makanan tradisional khas Minangkabau yang sangat terkenal ke seantero penjuru nusantara bahkan telah dikenal diseluruh belahan dunia.
“Juga berdasarkan polling CNN tahun 2011, Rendang menjadi makanan terlezat di dunia dan kegiatan Randang Sedunia ini tentunya akan menambah promosi keberadaan pariwisata Sumbar,” ungkapnya.
Terakhir Mahyeldi meminta dukungan semua pihak, dengan berbagai aktivitas yang mendorong penetapan Randang sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia (ICH UNESCO) dari Indonesia.
Kepala Dinas Kebudayaan Dra. Hj. Gemala Ranti, M.Si seusai acara juga menyampaikan, randang diambil dari kata Marandang, yakni suatu proses pengolahan lauk berbahan dasar santan kelapa yang dimasak sampai kandungan airnya berkurang.
Pada tahun 2013, Randang (Karya budaya dari Provinsi Sumatera Barat) telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (Domain Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional), oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah mengusulkan Randang (Warisan Budaya Takbenda Indonesia) ke dalam Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO untuk pengusulan tahun 2021 melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Artinya untuk pengusulan ke UNESCO nomenklaturnya sesuai nama penetapan WBTbI yakni Randang,” ujarnya.
Ranti juga menambahkan, untuk mendukung pengusulan Randang sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Pemprov Sumbar telah menyelenggarakan berbagai aktivitas seperti: meresmikan Kampung Randang di Kota Payakumbuh dan semenjak 2012 telah dilakukan berbagai kegiatan Festival Randang, mulai tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.
Pada Tahun 2012 Balai Pelestrarian Nilai Budaya (BPNB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melakukan riset/penelitian dan inventarisasi Karya Budaya Randang serta menerbitkan Buku tentang Randang (Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya Randang Minangkabau, Warisan Leluhur yang Mendunia).
” Kita berharap sebagai Warisan Budaya Randang dapat ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia (Intangible Cultural Heritage UNESCO). Randang sebagai Warisan Budaya, selain dikenal secara nasional maupun internasional, juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi rumah tangga masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan marandang sedunia di Lantamal II Padang ini akan diikuti anggota dan pengurus Dipora Minang se-Dunia, anggota dan pengurus Dharma Pertiwi Se-Dunia, Dekranasda Seluruh Indonesia, Dharma Pertiwi Seluruh Indonesia, serta masyarakat Sumatera Barat di 19 kabupaten Kota.(*)