Padang – Dugaan penilep uang pelatih terjadi di dunia olahraga Sumatera Barat. Pada edisi kali ini menimpa pelatih tinju Ranah Minang Efendi, yang diutus Pengprov Pertina Sumbar untuk melatih atlet menuju PON XX tahun 2021.
Honor yang seharusnya ia terima sebanyak Rp 13.992.000, tak sampai ke tangannya. Bahkan amprah honor yang seharusnya ia sendiri yang menandatangani, diteken oleh oknum berinsial FA yang juga pengurus Pertina Sumbar.
Menanggapi masalah penilepan yang terjadi tersebut, mantan Ketua KONI Sumbar Syaiful ketika diminta keterangannya mengaku miris dan mengutuk keras aksi penggelapan uang pelatih di KONI Sumbar yang dilakukan oleh oknum dimaksud. Karena hal itu menurutnya perbuatan tidak terpuji dan tidak berakhlak mulia.
“Selama saya memimpin KONI Sumbar, berbagai cara dilakukan, agar uang atlet dan pelatih tidak ditilap oleh oknum tak bertanggung jawab tersebut. Salah satunya dengan cara transfer langsung ke rekening yang bersangkutan. Alhamdulillah tak ada lagi uang atlet dan pelatih ditilep. Tapi setelah saya tak lagi di KONI, hal ini terjadi lagi,” ucapnya sedih.
Khusus kejadian di Pertina Sumbar diakui Syaiful, KONI Sumbar mengeluarkan SK untuk Efendi dan Soleman Yalmav sebagai pelatih tinju, untuk persiapan PON 2021 Papua berdasar usulan dari Pengprov Pertina Sumbar.
“Kalau tidak ada usulan dari Pengprov Pertina Sumbar, mana mungkin KONI Sumbar mengeluarkan SK dua pelatih itu,” jelas Syaiful.
Bukan Mengambil, Tapi Menunda
Sementara itu, menurut keterangan “FA” yang diterima Majalah Intrust Online, ia membantah tidak pernah mengambil hak pelatih atas nama Efendi. Ia hanya melakukan upaya meminta KONI Sumbar untuk menunda pembayaran urang transportasi dan konsumsi terhadap pelatih yang bersangkutan.
Semua itu dengan alasan, karena Efendi tidak pernah ditunjuk sebagai pelatih oleh Pertina Sumbar.
“Sekali lagi, saya tidak pernah mengambil hak pelatih atas nama Efendi, saya hanya meminta KONI Sumbar untuk menunda pembayaran haknya. Penundaan tersebut dilakukan membuat surat pernyataan hitam di atas putih terhadap KONI,” ujar “FA”.
Ditambahkan “FA”, penunjukan pelatih tersebut tidak bisa begitu saja, akan tetapi berdasarkan usulan dari Pengprov Cabor dalam hal ini Pertina Sumbar. Kemudian atas masukan dan saran dari Bidang Kepalatihan Cabor. Selain itu, atas dasar kebijakan Ketum Pertina Sumbar berdasarkan rapat pimpinan.
Menurutnya, Efendi memang tercantum sebagai pelatih. Namun masih menurut “FA”, Efendi juga tidak pernah menjalankan Tupoksi-nya sebagai pelatih. (Tim)