Sekretaris Yayasan PGRI Padang Sumbar Edi Suharto : Peristiwa Penggembokan Rekayasa Kubu Yayasan Sebelah
Padang – Peristiwa penggembokan sekolah yang terjadi di SMA PGRI Padang yang berada di Jalan Koto Tinggi Kecamatan Padang Timur pada Rabu (14/10/2021) sore hingga malam yang dituduhkan kepada Sekretaris Yayasan PGRI Padang Sumatera Barat Edi Suharto, penuh intrik tidak terpuji.
Dirinya malah menduga kuat bahwa terkurungnya guru SMA PGRI adalah sebuah rekayasa dari pengurus yayasan sebelah yang dimotori oleh oknum guru.
“Bohong besar guru digembok di sekolah. Ini spekulasi yang tidak benar. Kami cuma merantai saja, itupun kami sisakan sedikit ruang lowong, tidak kami kunci habis,”Tegas Edi Suharto kepada media Kamis (14/10/2021).
Malahan sebut Edi, ia merantai pagar sekolah, sesuai dengan petunjuk dari Kabid SMA Dinas Pendidikan Sumbar, bahwa PBM di Kota Padang belum bisa dilaksanakan secara tatap muka. Mengingat Kota Padang masih berada di Level 4. Takutnya jika dipaksakan Proses PBM tatap muka, akan melanggar Prokes Covid 19.
“Kami mendapat informasi bahwa Senin (11/10/2021) kemarin, oknum guru mengumpulkan siswa untuk melaksanakan upacara bendera. Atas kejadian ini, langsung kami koordinasi dengan Pak Suryanto Kabid SMA Dinas Pendidikan Sumbar. Beliau memberikan arahan bahwa Padang Padang masih level 4 dan belum boleh melakukan PBM tatap muka,”tuturnya
Atas dasar itulah, tegas Edi Suharto, pada Rabu (13/10/2021), pihak Yayasan PGRI Padang Sumatera Barat merantai pagar sekolah jam setengah 6 sore setelah semua guru keluar. Akan tetapi, tidak dirantai secara keseluruhan dan menyisakan sedikit ruang untuk orang lewat.
“Malahan kami merantai pagar sekolah pada sore itu, hadir juga dari Polda Sumbar, Polresta Padang dan Polsek Padang Timur. Setelah selesai merantai, kami pulang kerumah masing-masing. Karena dinilai sudah tidak ada permasalahan, kamipun kaget ada peristiwa penggembokan ini setelah mendapat telepon dari pihak Polresta Padang jam setengah 8 malam, “katanya menguraikan.
Pihaknya menegaskan kepada Kepala Sekolah SMA PGRI Padang, agar meminta Satgas Covid 19 untuk mengusut oknum guru ini, karena mengumpulkan siswa dalam masa pandemi.
“Yayasan takut jika siswa dikumpulkan dalam masa pandemi seperti ini, yayasan pula yang akan kena getahnya oleh Satgas Covid 19,” Pungkasnya. (Ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.