Banda Aceh – Kementerian Pekerjaan Unum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penilaian terhadap kualitas layanan pada jalan tol dan rest area berkelanjutan di Ruas Tol Banda Aceh – Sigli pada seksi 3 Jantho – Indrapuri (16 km), dan Seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang (14 km) yang telah beroperasi, Kamis (28/10/2021).
Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan penilaian jalan tol berkelanjutan yang dilakukan terhadap 44 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), di 63 ruas jalan tol, dan 123 rest area yang ada di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali yang dilakukan sejak 12 Oktober hingga 19 November 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan kualitas jalan tol dan rest area harus terus dilakukan secara berkelanjutan karena kebutuhan dan ekspektasi publik yang semakin tinggi.
“Kami meyakini lingkungan jalan tol yang baik akan berkontribusi terhadap kenyamanan dan keselamatan berkendara di jalan tol, tidak hanya infrastruktur jalannya saja tetapi juga rest areanya,” kata Menteri Basuki.
“Rest Area juga perlu didorong untuk dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi perekonomian masyarakat lokal khususnya bagi UMKM untuk mempromosikan produk dan kuliner lokal yang memiliki kharakteristik khas daerahnya,” terang Menteri Basuki.
Tim Ahli/Pakar Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan Endang Setyaningrum mengatakan, tol Sigli – Banda Aceh sepanjang 74,3 km merupakan salahsatu Proyek Strategis Nasional (PSN). Dari 6 seksi tersebut, telah beroperasi Seksi 3 Jantho – Indrapuri (16 km), Seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang (14 km).
“Meskipun telah beroperasi, masih perlu dilakukan pembenahan, baik dari segi keamanan maupun kenyamanan bagi pengendara, misalnya agar segera dibangun secepatnya Rest Area agar bisa dimanfaatkan untuk pengguna jalan,” ujar Endang Setyaningrum.
Menurut Endang Setyaningrum, dibangunnya Rest Area selain harus dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi perekonomian masyarakat lokal, juga perlu diperhatikan aspek manajemen pengelolaan sampah, penghijauan, pengelolaan limbah, dan sistem drainasenya.
Sementara Kepala Cabang Ruas Tol Sigli – Banda Aceh Jarot Seno Wibawa mengatakan, setahun telah beroperasi pihaknya terus melalukan pembenahan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi para pengendara,” kami telah memasang CCTV di 61 titik, 2 unit mobil derek, 2 unit mobil ambulan, 2 unit mobil PJR, 3 unit mobil LJT, dan 2 unit mobil Kamtib,” ujar Jarot Seno Wibawa.
Menurut Jarot Seno Wibawa, pada seksi 3 dan 4 tersebut akan dilengkapi 2 buah Rest Area yaitu di KM 54+000 A dan B dan KM 37+000 A dan B. Setiap Rest Area dilengkapi dengan SPBU, restoran, mushola, toilet, dan kios-kios untuk UMKM,” Insaallah Rest Area akan kita bangun pada tahun depan,” ucap Jarot aseno Wibawa.
“Selain itu kami juga telah melakukan kegiatan penghijauan berupa penanaman pohon seperti, pohon palem putri, bintaro, kembang merak, api kuning, kasia emas, waru laut, kana, akasia, dadap merah, mahoni, trembesi, kecrutan, jati hias, bunga kupu-kupu, dan tanjung,” tambah Jarot Seno Wibawa.
Pembangunan Jalan Tol Banda Aceh – Sigli terdiri dari 6 seksi, yakni Seksi 1 Padang Tiji – Seulimeum (25 km), Seksi 2 Seulimeum – Jantho (6 km), Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 km), dan Seksi 5 Blang Bintang – Kuto Baro (8 km), dan Seksi 6 (Kuto Baro – Baitussalam (5, 2 km). Dari 6 Seksi tetsebut sebanyak 2 seksi telah beroperasi yaitu seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 km) .
Pengusahaan Tol Banda Aceh-Sigli merupakan bagian dari penugasan Pemerintah kepada PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai investasi senilai Rp12,52 triliun dengan biaya konstruksi senilai Rp8,99 triliun. Bertindak selaku kontraktor pada ruas tersebut yakni PT. Adhi Karya Tbk.
Tol Banda Aceh – Sigli pada seksi 3 dan 4 tersebut memiliki tiga buah Simpang Susun (SS), yaitu SS Jantho, SS Indrapuri, dan SS Blang Bintang. Selain itu, tol ini memiliki 9 overpass yaitu di Km 53+290, Km 49+834, dan Km 44+200. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.