PADANG– Harga minyak goreng, baik curah maupun kemasan di Kota Padang menggila. Kondisi tersebut dikeluhkan pedagang dan masyarakat.
Melonjaknya, kebutuhan yang tergolong dalam sembilan bahan pokok (sembako) tentunya sangat memberatkan pedagang makanan maupun masyarakat.
Salah satunya, Linda 48, wanita yang sehari- hari berjualan makanan ini menyebutkan, sudah dua pekan ini minyak goreng mengalami kenaikan.
“Kami pedagang keci tentunya sangat terpukul. Karena naiknya minyak goreng, apalagi ekonomi saat ini serba susah. Serta pembeli yang masih sepi,” ujarnya, Kamis ( 4/1).
Ia menambahkan, biasanya dirinya membeli minyak kemasan 2 liter Rp 28 ribu. Namun saat ini naik menjadi Rp 34 ribu.
“Sedangkan minyak goreng curah juga mengalami kenaikan, biasanya Rp 10 ribu/ liter naik menajdi Rp 14 /liter. Kami berharap supaya harga kembali stabil dengan upaya kebijakan pemerintah,” kata Linda.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan ( Disdag) Kota Padang Andree H Algamar mengatakan, naiknya harga minyak goreng belakangan ini terjadi di seluruh wilayah di Indonesia.
“Tidak hanya kota Padang kenaikan ini merupakan fenomena nasional, artinya semua daerah memang mengalami kenaikan, dikarenakan kenaikan buah tandan segar ( BTS) sawit. Kita sudah laporkan ke kementerian perdagangan prihal kenaikan ini, ” katanya.
Namun untuk Kota Padang kata Andree, pihanya sudah berkoordinasi dengan Bulog, Dinas Pertanian terkait tentang termasuk distributor untuk melakukan upaya untuk mencarikan solusi kenaikan ini.
“Seperti Bulog sudah menambah stok minyak goreng, termasuk upaya melakukan operasi pasar apabila harga minyak goreng terus naik,” ujar Andree yang juga Ketua PGSI Padang itu.
Disisi lain, Andree mengatakan, untuk mengetahui harga kebutuhan pokok termasuk minyak goreng, masyarakat bisa mengakses sistem informasi perdagangan digital itu yakni “Pasa Rami” dan “Tera Top”.
“Di sini tergabung ‘Pasa Rami’ dan ‘Tera Top. Pasa Rami” merupakan singkatan dari Pasar Padang dalam Sistem Informasi. Dengan membuka alamat websitewww.pasarami.disdag.padang.go.id, masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang harga kebutuhan pokok. Selain itu, Masyarakat juga dapat mengetahui tentang pasar yang dikelola Dinas Perdagangan Kota Padang,” tukasnya.
Terpisah, menyikapi harga minyak goreng yang membumbung naik, Ketua Fraksi Gerindra Kota Padang Mastilizal Aye pemerintah kota Padang harus peka dan segara mencarikan solusinya dengan upaya seperti melakukan operasi pasar dan upaya lainnya.
“Disaat ekonomi yang serba susah ditengah covid 19 yang masih melanda harga minyak goreng naik, ini tentunya membuat masyarakat yang jelas terdampak. Maka dari itu harus segera carikan solusinya dengan menstabilkan harga minyak goreng, “kata Aye sapaan akrab Mastilizal Aye.
Jika dibiarkan naik, kata Aye, selain berdampak ke ekonomi, kenaikan minyak goreng bisa berdampak negatif ke kesehatan.
“Sebab, warga bisa saja memakai minyak goreng berulang-ulang lantaran untuk membeli yang baru harganya sudah melonjak naik. Jadi kapan perlu dilakukan subsidi apabila minyak goreng terus naik.” tandas Mastilizal Aye yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPRD Padang itu.(kld)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.