Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melantik lima pimpinan Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Kemendikbudristek , Senin (6/12/2021).
Satu diantaranya, adalah Dr. Surfa Yondri , S.T., S.ST., M.Kom yang dilantik oleh Sekjen Kemendikbudristek Ir. Suharti, MA, PhD sebagai Direktur Politeknik Negeri Padang ( PNP ) untuk periode 2021-2025.
Sedangkan empat pimpinan Perguruan Tinggi Negeri lainnya adalah Dr. drh. Maxs UE Sanam, M.Sc, sebagai Rektor Universitas Nusa Cendana periode 2021-2025, Shofi’ul Amin, S.T., M.T sebagai Direktur Politeknik Negeri Bayuwangi periode 2021-2025.
Kemudian, Prof. Dr. Joko Trino, ST, M,T sebagai Direktur Akademi Komunitas Negeri Pacitan periode 2021-2025, dan Zulfan Khairil Simbolon, ST, M.Eng sebagai Direktur Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat periode 2021-2025.
Seperti diketahui, Surfa Yondri kembali menduduki jabatan Direktur PNP untuk periode kedua medio 2021-2025, setelah berhasil mengumpulkan suara mutlak pada pemilihan Direktur PNP tingkat senat dan kementerian yang dilaksanakan secara tertutup pada 9 November 2021.
Surfa Yondri yang berposisi sebagai petahana ini berhasil mengumpulkan 38 suara dari 48 suara yang diperebutkan. Kandidat penantang adalah Dr Nurul Fauzi yang hanya mengumpulkan 9 suara dan Novirwan Trinanto tak mendapatkan suara. Sisa satu suara senat tidak sah.
Sekjen Kemendikbudristek Ir. Suharti, MA, PhD atas nama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan, saat ini banyak sekali perubahan yang terjadi. Teknologi terus berkembang, sosial kulutural yang terus berubah dan juga lingkungan hidup yang terus memberikan tantangan.
Seiring dengan itu semua, kehidupan di masa depan tentunya menuntut banyak perubahan yang harus dilakukan oleh Kemendikbudristek , termasuk oleh pimpinan perguruan tinggi yang dilantik hari ini.
Upaya untuk menghadadapi tantangan tersebut tentunya menjadi tanggung jawab yang sangat berat yang tidak bisa kita kerjakan sendiri, tetapi juga harus berkalaborasi dengan semua pihak terkait.
“Kita semua juga sudah mengetahui perubahan-perubahan demografi yang begitu besarnya. Jumlah penduduk usia produktif semakin banyak dan ini peluang yang harus kita ambil yang disebut sebagai peluang bonus demografi,” kata Suharti pada upacara pelantikan lima pimpinan perguruan tinggi di Gedung Kemristekdikti, Jakarta.
Untuk mewujudkan peluang bonus demografi tersebut, katanya melanjutkan, salah satunya tentu melahirkan lulusan-lulusan perguruan tinggi yang berkualitas dan ini tentunya menjadi tanggung jawab yang sangat besar bagi pimpinan perguruan tinggi yang dilantik tersebut.
Untuk itu, kepada pimpinan perguruan tinggi yang hari ini dilantik, ia pun berpesan untuk terus berkomitmen melaksanakan kebijakan-kebijakan Kemendikbudristek . Salah satunya Merdeka Belajar, Kampus Merdeka.
“Kita perlu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada mahasiswa kita untuk memetik pembelajaran secara optimal, dan memastikan potensi mereka berkembang dengan sempurna,” ujar mantan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman ini.
Kemudian yang tidak kalah penting, katanya melanjutkan, memastikan semua layanan pendidikan yang disediakan perguruan tinggi yang bapak ibu pimpin menjadi lebih berkualitas lagi. Bahkan, penyederhanaan birokrasi dan administrasi untuk kemahasiswaan juga perlu dilakukan.
“Pimpinan perguruan tinggi juga harus memberikan dukungan jaringan pembelajaan kepada mahasiswa untuk mengakses pengembangan kreatifitas, pengembangan inovasi. Dan, yang tidak kalah penting adalah pengalaman belajar sambil bekerja yang seluruhannya menjadi penting bagi kebijakan Kampus Merdeka,” tuturnya.
Kepada pimpinan perguruan tinggi yang dilantik, alumni IPB itu itu juga meminta untuk berkalaborasi dengan perintah daerah, dunia usaha dan dunia industri, karena perguruan tinggi tidak bisa berkembang jika hanya mengandalkan sumber daya yang dimiliki, apalagi menghadalkan APBN.
“Banyak peluang yang bisa kita garap, termasuk diantaranya dengan perintah daerah misalnya, dengan dunia usaha dan dunia industri. Ini peluang yang sangat terbuka, apabila kita melihat lebih dalam lagi apa-apa saja yang bisa dikerjasamakan,” pungkas Suharti.(*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.