Jakarta – Lifter Rahmat Erwin Abdullah kembali mengharumkan Indonesia. Dia meraih 2 emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 di Tashkent Kazakhtan. Namun begitu bendera Merah-Putih tidak bisa dikibarkan.
Seperti dikutip dari detiksport, tampil di kelas 73 kilogram, Rahmat Erwin meraih 2 emas dari angkatan Clean & Jerk dan Total Angkatan. Di angkatan snatch ia gagal meraih medali.
Medali emas untuk angkatan Snatch diraih lifter asal Albania, Calja Briken yang meraih angkatan terbaik seberat 156 kg, perak diraih lifter Thailand, Jeeram Suttipong (154 kg), serta perunggu diraih lifter Rusia, Sergei Petrov(153 kg). Sedangkan angkatan terbaik Rahmat Erwin Abdullah adalah 151Kg.
Rahmat Erwin Abdullah yang mencoba bangkit, berhasil meraih emas pertama pada angkatan Clean & Jerk dengan angkatan seberat 192 kg. Perak untuk angkatan ini diraih lifter Albania, Calja Briken (186Kg), dan perunggu diraih lifter Korea Selatan, Jeong Hanson(181 kg).
Emas kedua bagi Rahmad diraih dari Total Angkatan seberat 343 kg, perak diraih lifter Albania, Calja Briken (342 kg), dan perunggu diraih lifter Thailand, Jeeram Suttipong (334 kg).
Kabid Binpres PABSI, Hadi Wihardja, menyebutkan Indonesia kini sudah memiliki juara dunia yang lengkap di level senior dan junior.
“Dengan penerapan strategi yang mumpuni, tim pelatih yang juga ia dikawal oleh Ayah Rahmat yaitu Erwin Abdullah, berhasil membawa anaknya menjadi juara Dunia. Sehingga tahun ini komplit Indonesia memiliki dua juara dunia di dua kategori Junior Rizky Juniasyah dan di senior Rahmat Erwin Abdullah,” kata Hadi dalam rilisnya.
“Total Angkatan yang diraih Rahmat Erwin Abdullah mengalami peningkatan 1Kg dari Olimpiade Tokyo 2021 lalu,” kata Dirja Wihardja dalam keterangan tertulisnya.
Pelatih angkat besi Indonesia Dirja Wihardja merasa puas dengan total angkatan Rahmat Erwin yang meningkat dibandingkan Olimpiade Tokyo 2020. “Total Angkatan Rahmat Erwin Abdullah mengalami peningkatan 1Kg dari Olimpiade Tokyo 2021,” kata Dirja.
Namun seperti saat Piala Thomas, kesuksesan Erwin tak diiringi dengan kibaran bendera Merah-Putih. Pasalnya, Indonesia sedang disanksi WADA karena komitmen pengetesan doping. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.