Bupati Solok Meradang, Sapi Bantuan Provinsi “Busung Lapar” dan Memprihatinkan
Solok, Intrust – Bupati Solok Epyardi Asda mengaku kaget dan menyesalkan bantuan sapi dari pemerintah provinsi yang terkesan “busung lapar” dan memprihatinkan. Pasalnya sapi yang diserahkan kepada Kelompok Tani dilakukan jam pada 1 Januari pukul 01.00 dini hari dan kondisi sapi dalam keadaan sangat kurus serta lemah.
“Jika ini memang tak layak dan di luar spesifikasi, saya mendesak aparat hukum dan DPRD Provinsi untuk melakukan pemeriksaan ke lapangan,” ujar Epyardi meradang.
Epyardi juga menyesalkan masih ada oknum-oknum yang bermain dalam program bantuan bagi masyarakat. Dikatakannya, seharusnya bantuan yang diberikan kepada masyarakat harus memberikan manfaat bukan penderitaan.
“Saya tidak mau masyarakat saya dan para kelompok penerima bantuan dijadikan korban kepentingan sekelompok orang demi meraup keuntungan. Saya minta ini ditindaklanjuti secara hukum.” tegas Epyardi.
Bupati juga menyebutkan dirinya telah memerintahkan dinas terkait untuk melakukan pengecekan ke lokasi. Selain itu dirinya juga turut geram dengan tindakan penyedia barang yang dianggap menzalimi banyak pihak. “Sebagai Bupati Solok, saya meminta agar persoalan ini diusut oleh aparat hukum. Dan kepada anggota DPRD Provinsi, yang telah melahirkan program ini juga bisa melakukan investigasi ke lapangan,” tegasnya
Di bagian lain Epyardi juga menyatakan sikapnya sehubungan pemberian bantuan yang bermasalah ini. “Mungkin hal ini telah terjadi di banyak tempat dan banyak kelompok penerima yang merasa dirugikan namun hanya bisa pasrah. Tetapi kalau di Kabupaten Solok, saya sebagai kepala daerah menolak masyarakat saya untuk hanya dijadikan sapi perahan oleh oknum-oknum seperti itu,” tambah Epyardi Asda.
Dari informasi yang didapat, diketahui Minggu (02/01), Bupati Epyardi Asda juga sudah mendesak Gubernur Sumatera Barat untuk melakukan pemeriksaan terhadap persoalan ini. Agar program bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak.
“Sayang kita jika program bantuan dari Gubernur diselewengkan oleh oknum-oknum yang bermain untuk mencari keuntungan. Sekali lagi saya mendesak pihak terkait untuk turun ke lapangan dan melakukan pemeriksaan. Jika memang tak benar, ini harus dilaporkan ke aparat hukum agar kejadian ini tidak terulang lagi di masa depan.” tutup Bupati Solok.*
Datang Tengah Malam
Menurut Rip Efendi Ketua Kelompok Tani Cinangkiak Jaya, Jorong Tampunik, Nagari Singkarak Kecamatan X Koto Singkarak sebagai penerima bantuan, sapi yang diserahkan jauh dari kata peningkatan kesejahteraan. Soalnya sapi yang diserahkan dalam kondisi sangat kurus dan kondisi lemah. Program bantuan sapi dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat ini kondisinya sungguh memprihatinkan.
Dirinya mengaku heran kenapa sapi-sapi itu bisa lolos dalam proses pengawasan. “Kami dibangunkan sekira jam satu dini hari tanggal 1 Januari untuk menerima bantuan sapi tersebut. Setelah pagi kami lihat kondisi sapi-sapi tersebut sangat memprihatinkan, di mana tulang sapi hanya berbalut kulit, kurus kering dan lemah” ujar Rip Effendi.
Karena itu ia bersama anggota kelompok sebanyak 12 orang ketakutan menerima sapi-sapi tersebut. Karena jika terjadi kematian, tentunya mereka akan dimintai pertanggungjawaban. “Seharusnya, jika ingin membantu masyarakat, pihak Dinas Provinsi dan penyedia bantuan tidak seperti ini. Ini namanya merugikan masyarakat dan menjadikan masyarakat sapi perahan untuk kepentingan pribadinya.” tegasnya.
Sementara itu Plt. Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Imran Syahrial juga turut menyayangkan kondisi sapi bantuan yang diberikan kepada kelompok tersebut. Dirinya menyebutkan, jika ini tak berjalan baik tentunya kelompok penerima yang menjadi korban. Sebab menurut Imran, persoalan bantuan ternak bagi kelompok tani yang bermasalah yang selalu menanggung akibat biasanya adalah kelompok penerima.
Tak hanya itu, tambah Imran, dinas terkait di tingkat bawah selalu dijadikan kambing hitam dalam sisi pengawasan. Dimana yang selalu diuntungkan adalah pihak penyedia barang. Dalam pengadaan kali ini terlihat, sangat kontras pada permainan mutu barang. Di mana sapi-sapi yang didatangkan ini sudah dalam kondisi lemah dan kurus.
“Kita kasihan dengan masyarakat penerima yang selalu dirugikan, contohnya kelompok hari ini, sapi yang diserahkan dalam kondisi sangat memprihatinkan, kurus, lemah dan diambang kematian,” tambah Imran. (kld/ars)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.