Jakarta – Sebanyak 1.054 dari 1.266 calon mahasiswa/mahasiswi yang telah dinyatakan lulus administrasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Politeknik Pekerjaan Umum (PU) Semarang mengikuti tes kemampuan akademik sebagai persyaratan diterima kuliah pada tahun akademik 2019/2020. Ujian tertulis meliputi pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Fisika yang diselenggarakan serentak di 5 lokasi yakni Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah (798 orang), Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah (20 orang), Makassar Provinsi Sulawesi Selatan (100 orang), Manokwari Provinsi Papua Barat (5 orang), dan Medan Provinsi Sumatera Utara (131 orang).
Selanjutnya pengumuman kelulusan tes akademik akan disampaikan pada 2 Agustus 2019 dengan diikuti tahap validasi data administrasi dan dilanjutkan daftar ulang pada 6 Agustus 2019. Peserta ujian tertulis dapat melihat pengumuman kelulusan di website https://bpsdm.pu.go.id/. Dari 1.054 peserta yang mengikuti ujian akan diterima sebagai mahasiswa/mahasiswi Politeknik PU sebanyak 150 orang.
Direktur Politeknik PU Indratmo Soekarno mengatakan persaingan mahasiswa/mahasiswi baru untuk masuk Politeknik PU sangat ketat. Termasuk calon mahasiswa/mahasiswi harus memenuhi persyaratan dasar diantaranya tidak buta warna, dan bebas narkoba.
“Kami mencari calon mahasiswa yang benar-benar berdedikasi dan sehat secara jasmani rohani,” kata Indratmo saat meninjau pelaksanaan ujian PMB di Politeknik PU, Tembalang Kota Semarang.
Indratmo menuturkan proses seleksi penerimaan mahasiswa baru Politeknik PU dilaksanakan dengan prinsip adil, akuntabel, transparan, dan tidak diskriminatif tanpa membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras. Peserta ujian PMB Politeknik PU diikuti oleh laki-laki dan perempuan.
Politeknik PU menawarkan tiga program studi diploma (D-III) yakni Teknologi Konstruksi Bangunan Air, Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan dan Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung. Masing-masing kurikulum bidang studi dapat ditempuh selama tiga tahun.
Politeknik PU memiliki keunggulan dibandingkan dengan Politeknik lainnya diantaranya adalah lulusan akan mendapatkan sertifikasi profesi level terampil, kompetensi lulusan sesuai kebutuhkan di lapangan, terdapat Kurikulum Mata kuliah khusus seperti Green Contruction, Preservasi Jalan dan Jembatan, Pengenalan Teknologi Maju, Mitigasi Keadaan Darurat (bencana), Drainasi dan Pengendalian Banjir, Peraturan Perundangan, dan keterlibatan industri konstruksi. Termasuk program career planning dengan menggandeng pihak industri untuk menyalurkan lulusan Politeknik PU.
“Kalau memang lulusan kita sesuai dengan kebutuhan perusahaan konstruksi, pasti akan direkrut. Indonesia sebetulnya lebih banyak membutuhkan lulusan politeknik daripada perguruan tinggi biasa,” tambah Indratmo.
Sejumlah fasilitas diberikan pada tahun akademik pertama Politeknik PU diantaranya mahasiswa/mahasiswi yang diterima mendapatkan fasilitas tinggal secara gratis di asrama pada tahun pertama (selama 1 tahun), fasilitas sarana praktikum di laboratorium, workshop, dan magang/pratik kerja. Politeknik PU memberikan Beasiswa bagi 10 mahasiswa/mahasiswi yang diterima pada tiap prodi berdasarkan hasil peringkat Seleksi Kemampuan dasar.
Pada semester berikutnya beasisiwa akan diberikan berdasarkan indeks prestasi (IP) terbaik. Kemudian Kementerian PUPR memberikan subsidi dari biaya pendidikan atau Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp. 6.000.000,- per semester sebesar 50% sehingga UKT yang dibayarkan mahasiswa sebesar Rp 3.000.000.- per semester.
Politeknik PU lebih mengedepankan praktik lapangan, yakni 70% praktik lapangan (on-the job training) terutama di proyek-proyek pembangunan infrastruktur PUPR dan 30% materi dalam ruangan. Kedepan Politeknik PU akan meningkatkan ragam bidang studi, seperti teknologi sanitasi, perumahan, dan lainnya sejalan dengan penambahan gedung, jumlah dosen maupun peralatan praktik.