Bukittinggi, Intrust — Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendagri Regional Bukittinggi, menyelenggarakan Webinar Seri pertama tentang tata naskah dinas. Hal ini karena naskah dinas sering dianggap tidak penting, karena administrasi persuratan hanya bersifat teknis (format, tatabahasa, huruf, dll).
Demikian disampaikan Sarjayadi, S.Si, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendagri, Regional Bukittinggi kepada media ini Minggu (30/1).
Menurutnya, surat dinas menjadi alat efektif dan efisien untuk menciptakan kelancaran komunikasi tertulis resmi. Tidak hanya sebagai alat komunikasi antara pimpinan dengan staf dan mitra kerja (vertikal dan horizontal) tapi juga memiliki fungsi penunjang aktivitas administrasi, alat pengambil keputusan, bukti pertanggungjawaban dan sumber informasi bagi APIP bahkan APH. Banyak kelalaian administrasi mengakibatkan potensial fraud.
“Berdasarkan pantauan di wilayah kerja kami (Reg Sumatra minus Lampung), banyak pimpinan terjebak dengan kelalaian memperhatikan surat- surat resmi ini yang berakibat fatal. Karena itu PPSDM mengundang pejabat yang kesehariannya bergelut dengan tata naskah dinas untuk membincangkan wajah persuratan di era 4.0 sebagai new branding institusi ke depan via zoom tgl 2 Februari pukul 10.00,” ujarnya.
Sementara Sastri Bakry, selaku koordinator Webinar menjelaskan pembicara Khalid Efendi, Widyaiswara PPSDM Kemendagri, akan menjelaskan tata naskah yang benar sesuai Permendagri.
Sementara Nirwati yang diundang khusus dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) akan membahas tentang tata naskah dinas dan arsip di era digital. ns/ag
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.