Perhatian khusus kembali diberikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada Kabupaten Pesisir Selatan. Dedikasi penuh arti kementerian dibawah pimpinan Dr M.Basuki Hadimuljono kepada daerah paling selatan Sumatera Barat dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur, membuat denyut nadi semua sektor daerah menjadi bergairah.
Perhatian yang sangat besar tersebut dipersembahkan dalam bentuk kucuran dana Ratusan Miliar Rupiah, guna membenahi ruas jalan Tapan – Batas Bengkulu. Mengingat eksisting kondisi ruas jalan nasional diruas tersebut cukup memprihatinkan, pasca beralih status dari jalan provinsi ke jalan nasional tahun 2015 lalu.
Dalam beberapa tahun belakangan setelah dikelola BPJN III, ruas jalan dimaksud hanya bisa diperbaiki dengan metode penanganan pemeliharaan rutin saja. Keterbatasan anggaran menjadi alasan, sehingga kondisi jalan tak bisa dibenahi dengan maksimal.
Kondisi jalan sebelum dikerjakan pada ruas jalan sepanjang 39,27 km itu terdapat banyak lobang, aspal lama telah banyak yang mengelupas, drainase yang buruk menimbulkan genangan air dijalan jika curah hujan cukup tinggi, serta lebar beberapa titik ruas jalan masih belum memenuhi standar nasional.
Sehingga pengendara motor, mobil penumpang, maupun truk bermuatan berat mesti hati-hati melewatinya. Resiko kendaraan rusak dijalan maupun terjadi kecelakaan bakal menghinggapi, jika lengah sedikit saja dalam berkendara. Akibat negatif lainnya yakni waktu tempuh pada ruas jalan ini memakan waktu yang relatif lebih lama.
Tak bisa dipungkiri, ruas jalan Tapan hingga perbatasan berperan sentral dalam mengangkut komoditas hasil bumi masyarakat untuk dibawa ke daerah tetangga. Jika kondisi jalan tak mulus, mengakibatkan banyaknya kerugian yang diterima oleh masyarakat.
Agar kondisi jalan tersebut memenuhi standar jalan nasional, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang mulai bekerja maksimal membenahinya. Dana terkontrak sebesar Rp 253 miliar yang berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pun dicairkan, supaya kondisi jalan masuk kategori mantap untuk dilewati.
Pekerjaan mega proyek jalan nasional di Ranah Minang itu diamanahkan kepada perusahaan penyedia jasa kontruksi swasta nasional berpengalaman PT Modern, bekerjasama dengan penyedia jasa kontruksi lokal PT Vende Mestika yang notabene sudah malang melintang mengerjakan proyek jalan nasional di Sumbar.
Kasatker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Sumbar Agung Setyawan ST.MT didampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.4 Paides ST.MT mengatakan, ada empat item ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan untuk membenahi ruas jalan itu.
Item pertama adalah pekerjaan pelebaran jalan menuju standar sepanjang 10 km. Pekerjaan fisik ini dilakukan, karena sepanjang ruas itu belum memenuhi standar jalan nasional dengan lebar 7 meter, mengingat lebar existing jalan sekarang hanya 5 meter saja.
Selanjutnya item pekerjaan kedua adalah melakukan rehabilitasi minor jalan sepanjang 25,9 km. Kegiatan pekerjaan ini adalah pemotongan rumput dan pembersihan disepanjang ruang milik jalan (rumija), penambalan lobang dijalan yang dilakukan sebelum lebaran, serta pekerjaan lainnya.
Item pekerjaan ketiga adalah pekerjaan rekontruksi jalan sepanjang 35,9 km dengan melakukan pekerjaan pengaspalan hotmix dua lapis serta membenahi tanah dasar jalan. Seterusnya item pekerjaan keempat adalah pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 330,30 meter.
PPK 2.4 Paides Tabril menambahkan, progres pekerjaan saat ini telah melewati tahap mobilisasi dan rekayasa lapangan, hal ini dikarenakan proyek ini baru saja terkontrak beberapa bulan lalu.
Sebenarnya dikatakan Paides, pasca penandatanganan kontrak, kontraktor pelaksana sudah mulai bekerja di lapangan, dengan menutupi semua lobang dijalan sebelum Hari Raya Idul Fitri 2019 lalu, dengan penanganan darurat. Mengingat bakal dipakai oleh masyarakat sebagai jalur lebaran, maka semua lobang dijalan disapu bersih.
“Kontraktor pelaksana lugas dan cepat menyapu semua lobang dijalan sebelum lebaran. Dalam waktu lima hari saja, selesai mereka kerjakan semua,”terang Paides yang juga putra asli Inderapura Kabupaten Pessel ini.
Ia optimis dengan ditunjuknya dua kontraktor profesional ini, pekerjaan proyek SBSN paling besar di Ranah Minang dengan sistem multi years tersebut dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
” Apalagi kedua perusahaan ini saya mendengar tidak pernah cacat dalam bekerja. Walaupun PT Modern berasal dari luar Sumbar, mereka terkenal profesional dalam menjalankan pekerjaan,”kata Paides mengakhiri. (Ridho)