Padang – Curahan perhatian Pemerintah Pusat untuk masyarakat Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman terus mengalir. Dana Ratusan Miliar Rupiah ditebar Melalui Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, untuk rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Batang Anai I dan II.
Secara keseluruhan, DI Batang Anai mampu mengairi lahan pertanian seluas 13.364 hektar di dua kabupaten tersebut. Dengan perincian DI Batang Anai I yang dibangun sejak tahun 1992 mampu mengairi lahan pertanian 6764 hektar, dan DI Batang Anai II yang dibangun sejak 2010 mampu mengairi lahan pertanian seluas 6800 hektar.
Kepala BWS Sumatera V Maryadi Utama ST.MSi kepada Majalah INTRUST mengatakan, rehabilitasi DI Batang Anai ini merupakan bentuk perhatian dan komitmen tiada henti Kementerian PUPR kepada petani setempat.
Hal ini dilakukan BWS Sumatera V, agar kesejahteraan yang sudah diterima masyarakat dengan menggantungkan hidupnya dari hasil panen di lahan pertanian tidak pupus begitu saja, berkat adanya DI Batang Anai yang mengairi lahan pertanian petani.
“Daerah Batang Anai memang sawah tadah hujan dahulunya. Apabila musim hujan saja, baru masyarakat bertani. Sekarang dengan dibangunnya Daerah Irigasi, membuat hasil pertanian masyarakat meningkat,” Ujar pria yang murah senyum ini.
Masyarakat sekitar diungkapkan Maryadi sangat mendukung sekali hadirnya pembangunan DI Batang Anai. Sebab ekspektasi tinggi masyarakat akan kebutuhan air untuk lahan pertanian, sesuai dengan realita yang didapatkan.
“Jika dengan sistem sawah tadah hujan panen hanya sekali dalam setahun, sejak DI Batang Anai ada menjadi lima kali dalam dua tahun. Disamping musim tanam bertambah, prduktifitas naik lebih banyak. Panen meningkat otomatis pendapatan masyarakat juga meningkat,” Ucapnya
Kepala SNVT PJSA IAKR Danwismai SST.MDM menambahkan, pekerjaan rehabilitasi DI Batang Anai I tahun 2019 ini menelan biaya Rp 24,6 miliar. PT Rimbo Peraduan dipercaya menjadi kontraktor pelaksana pekerjaan fisik disana.
“DI Batang Anai I ini sudah banyak yang rusak dan bocor-bocor. Makanya kita rehab, agar aliran air sampai ke lahan pertanian masyarakat. Jika bocor seperti saat ini, tentunya tak efektif,” Jelasnya.
Sementara untuk DI Batang Anai II dijelaskan Danwismai telah dimulai pekerjaan pembuatan saluran irigasi baru dari tahun 2017 dan berakhir tahun 2020, dengan kapasitas mengalirkan air kepada 829 hektar lahan pertanian.
Pembangunan irigasi baru dimulai dari arah Lubuk Alung, menuju daerah Sintuk Toboh Gadang, lalu ke Kecamatan Nan Sabaris Arah Kota Pariaman. Total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 143,5 miliar, dikerjakan oleh PT Nindya Kadya – Jaya Kencana Sarana KSO. (ridho)