Dharmasraya, Intrust – Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dharmasraya, merupakan salah satu gedung termegah di Kabupaten Dharmasraya sejak mekar beberapa tahun lalu. Namun kondisinya kini sudah seperti tidak terurus lagi. Padahal di gedung itulah ketuk palunya anggaran untuk negeri Ranah Cati Nan Tigo ini.
Pantauan media ini, gedung megah ini mulai tampak kumuh. Belum lagi kalau dilihat dari luar gedung. Bahkan ada yang sudah berlumut dan kondisi bangunan yang rusak tidak diperbaiki.
Bahkan, di sepanjang dinding gedung megah yang dibangun dengan dana miliaran itu, bergelantungan sarang laba-laba serta dinding penuh debu.
Wajar saja gedung itu seperti tidak ada penghuni setiap harinya. Ditambah lagi setiap pekan anggota dewan yang terhormat jarang menampakkan muka di kantor itu.
Salah seorang warga yang dimintai komentarnya mengatakan, tidak mungkin DPRD tidak menganggarkan dana perawatan untuk gedung itu. Jika memang tidak ada angaran untuk perawatan gedung DPRD, para wakil rakyat yang akan melihat dan merasakan sebagai tempatnya bekerja, tentu harus berikan anggaran untuk itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dewan (Sekwan), Syamsuardi saat dikonfirmasi media ini dibruang kerjanya, Kamis (07/04), menyebutkan, bahwa tidak ada anggaran untuk biaya perawatan.
“Sudah dua tahun ini tidak ada anggaran untuk perawatan gedung DPRD,” sebutnya.
Ia menambahkan, tidak adanya anggaran perawatan gedung memang tidak di ajukan melalui flapon anggaran, tetapi hanya menyampaikan secara lisan pada anggota DPRD.
“Menyampaikan secara berbisik ke DPRD sudah kita lakukan, untuk penganggaran memang tidak ada,” ungkapnya.
Anehnya, tidak adanya anggaran untuk biaya perawatan gedung DPRD, namun ada puluhan tenaga harian lepas (THL) di Gedung yang diduduki 30 orang anggota DPRD itu. Untuk THL sekitar 60 orang itu, digaji dengan sistim gaji harian. Sementara anggota dewan hanya 30 orang. Untuk satu orangnya kisaran Rp.60ribu.
Ditambahkan Sekwan lagi, tidak adanya anggaran pemeliharaan gedung dewan itu dikarenakan, kondisi keuangan yang tidak mencukupi.
“Jadi untuk anggaran saat ini lebih pada prioritas saja,” pungkasnya. mbk
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.