Padang, Intrust – Universitas Bung Hatta (UBH) Padang menggandeng Circular Connect Foundation (CCF) untuk bekerjasama mendirikan Pendirian Pusat Percepatan Indonesia Bersih (PPIB). Tujuan dibentuknya PPIB sendiri adalah sebagai pintu utama koordinasi percepatan ekonomi sirkular di Sumatera Barat dengan berbasiskan potensi yang ada di UBH.
Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi di Ruang Rapat Istana Gubernuran Kamis (28/7) menyambut baik pendirian PPIB ini. Ia mengatakan masalah pengelolaan sampah memang salah satu program prioritas di Pemprov Sumbar.
“Saya ucapkan terima kasih atas perhatian UBH dan CCF terkait permasalahan sampah di Sumbar. Kami di Pemprov juga sedang berusaha mengurangi sampah baik organik dan non organik. Selain itu, sumber sampah terbanyak terdapat di pasar. Apalagi sampah organik banyak di sana. Untuk itu kita harus melakukan sosialisasi kepada BUMNag dan lembaga-lembaga yang mengelola pasar,” kata gubernur.
Selain itu, menurutnya diperlukan alat pencacah sampah untuk menguraikan sampah-sampah organik tersebut agar sampah tersebut mudah terurai dan dapat dikonsumsi oleh maggot.
“Apalagi maggot juga bisa dibudidayakan untuk mengolah hasil limbah organik. Namun perlu alat pencacah sampah tersebut agar mudah dimakan oleh maggot,” ujar buya.
Sementara itu Ketua Badan Pengurus CCF Arswendy berharap sosialisasi pengelolaan sampah bisa dikemas dengan kreatif melalui media sosial. Ia mengatakan Indonesia telah bekerja sama dengan World Economic Forum (WEF) dalam hal mengurangi sampah plastik.
“Dengan dibentuknya PPIB diharapkan masyarakat peduli terhadap sampah di rumahnya masing-masing ataupun dimana mereka berada. Kemudian dengan kemampuan mereka dalam melakukan pemilahan terhadap sampah, semoga juga bermanfaat secara ekonomi,” imbuhnya.
Hal yang sama juga didukung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Amasrul, yang kehadirannya diwakili. Ia memaparkan terkait progress Percepatan Indonesia Bersih Sehat (PPIB) tersebut yang rencananya akan mengajak siswa dan siswi SMA di Sumbar pandai memilah sampah organik dan non-organik.
“Selain itu siswa juga diharapkan dapat memilah pupuk kompos yang akan dikonsumsi oleh lingkungan sekolah, serta membuat tim kecil untuk mengajukan proposal tentang perubahan karakter generasi muda tentang sampah melaui platform digital,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Siti Aisyah, Kepala Dinas Kelautan Perikanan, Desniarti, Rektor UBH, Tafdil Husni, Wakil Rektor III, Hidayat, dan Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta, Masri Hasyar. ns-ps
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.