PASI Sumbar Terancam Tidak Ikut Kejurnas di Semarang
Rafika Putra Raih Medali Perak di POM Asean di Thailand
Padang, Intrust – Sebanyak 77 orang atlit dan 19 official serta pelatih atletik Sumbar terancam tidak bisa ikut Kejurnas yang akan berlangsung 6-12 Agustus 2022 di Semarang Jawa Tengah.
Pasalnya, sampai hari ini Jumat (29/7) mereka belum dapat konfirmasi tentang bantuan keberangkatan dari KONI Sumbar. Akibatnya tiket pesawat belum dipesan, begitu pun penginapan di Semarang juga belum dipesan serta biaya lainnya.
Sesuai dengan regulasi di KONI selama ini, bahwa setiap cabor yang ikut kejurnas, biaya berangkatnya ditanggung KONI Sumbar. Apalagi PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) Sumbar selalu berprestasi baik di Kejurnas maupun PON.
Terakhir di PON Papua, PASI berkontribusi hampir 25 persen dari prestasi Sumbar dengan perolehan 2 medali emas. Karenanya sangat naif kalau keberangkatan ke Kejurnas yang merupakan kalender resmi PB. PASI Sumbar tidak ikut.
Ketua Pengprov PASI Sumbar S. Budi Syukur kepada media ini menjelaskan, atlit yang rencana akan dikirim umumnya adalah mereka yang lolos dari Kejurda beberapa waktu lalu di Pasaman. Saat itu Plt. Ketum KONI Sumbar ikut hadir dan memberikan kata sambutan di acara pembukaan. Itu pula sebabnya dari atlet yang terpilih, terlihat hampir semua Kabupaten Kota berkontribusi menyertakan atletnya untuk Kejurnas kali ini.
“Sumbar sediri rencananya akan mengikuti semua nomor pertandingan yang terbagi dalam 3 kategori yaitu senior, U 20, dan U 18 baik putra dan putri. Dari jumlah atlit di atas terbagi lagi berdasarkan prestasi yaitu atlit kuota 13 orang pelatih kuota 13 orang atlit non kuota 64 orang dgn pelatih non kuota 13 orang,” jelas Budi Syukur.
Ditambahkan lelaki yang juga Ketua Umum Persatuan Keluarga Pesisir Selatan (PKPS) Sumbar itu, sejalan dengan kejurnas ini Pengurus PB. PASI juga akan mengadakan rapat anggota dgn semua Pengprov PASI se Indonesia. Rapat anggota ini akan dipimpin Ketum PB. PASI Luhut B Panjaitan, dimana salah satu agendanya adalah laporan dari daerah.
“Jika kita tidak ikut, apa jadinya Sumbar nantinya di rapat anggota itu. Padahal Sumbar termasuk sentra cabang olahraga atletik di Indonesia,” tegas Budi Syukur.
Di bagian lain, juga ada kabar baik bahwa atlit peraih medali emas PON Papua Rafika Putra yang mewakili Indonesia di Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) Asean di Thailand mendapat medali perah di nomor lontar martil.
“Nah, Rafika juga salah atlet yang kita siapkan untuk Kejurnas itu. Apa jadinya jika Rafika tidak ikut nantinya. Padahal peluang medali dan prestasi ada pada dia salah satunya,” tambah Budi.
Untuk itu makanya Budi berharap agar Ketua Umum KONI Sumbar bisa mencarikan solusi dari persoalan ini. Terlepas dari segala kondisi yang terjadi di KONI Sumbar, namun pembinaan atlet harusnya tetap menjadi prioritas, katanya. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.