Tanah Datar, Intrust — Desa Wisata Agro Kampung Minang Nagari Sumpu, dikunjungi Tim Pemberdayaan dan Pengembangan (TP2) Desa Wisata (Dewi) Sumbar dan Dinas Pariwisata Sumbar.
Sekretaris TP2 Dewi Sumbar Sutan Elvis Kasmir mengakui, Nagari Sumpu ditetapkan lewat SK Gubernur Sumatera Barat No 556-4-2022 tentang Pembinaan Desa/Nagari Wisata Agro Sumbar, sebagai Desa wisata Agro Sawo dan Ikan Bilih.
Kunjungan timnya dalam rangka pendampingan di Desa Wisata Agro Kampung Minang Nagari Sumpu untuk memberikan pandangan kepada masyarakat, pelaku usaha agro dan penggiat wisata di Nagari Sumpu, bagaimana konsep pengelolaan desa Agro Wisata agar tepat dalam pengelolaan dan juga pengolahan hasil dari perkebunan dan perikanan.
“Kita bersama Pokdarwis, tokoh masyarakat bersama-sama memetakan potensi, peluang dan hambatan serta pengelolaan kelembagaan yang ada di Nagari Sumpur serta diharapkan ke depannya masing-masing stakeholder bisa menjalankannya sehingga menghasilkan program kerja jangka panjang dalam pengelolaan wisata berbasis agro di Nagari Sumpu,” terang Sutan Elvis.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar, Hendri Agung Indrianto, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Dispar Provinsi Sumbar lewat Tim TP2 Dewi.
“Setelah ditetapkannya desa agro wisata oleh Wagub Sumbar, Dispar Prov Sumbar telah mendatangkan Tim untuk memetakan dan mengenali potensi lebih Desa Agro Wisata Nagari Sumpur,” sambung Hendri Agung.
Selama ini Kampung Minang Nagari Sumpur sudah dikenal sebagi salah satu destinasi wisata unggulan di Kab. Tanah Datar yang tahun lalu juga mendapat anugrah 50 Besar Desa Wisata Nasional (ADWI 2021). Lalu dipadukannya dengan penetapan sebagai Desa Agro Wisata menjadi nilai lebih untuk menarik kunjungan wisatawan.
“Ikan Bilih hanya ada di Danau Singkarak. Buah Sawo Sumpu terkenal dengan rasa manisnya. Potensi ini yang harus dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” tegas Agung.
Sementara itu Wali Nagari Sumpur, Ade Hendrico mengatakan di Nagari Sumpur kita sudah membranding Buah Sawo khas Sumpu dan Ikan Bilih. “Kami juga punya ‘Plakat’ aturan yang menjadi kearifan lokal dalam beraktifitas memanen buah sawo dan aturan tersendiri dalam menjala ikan Bilih serta mengolah lahan pertanian. Hal inilah yang akan kita kembangkan supaya konsep agro wisata di Nagari Sumpur bisa berjalan sesuai yang kita inginkan,” tutur Hendrico.
Pemkab Tanah Datar selalu mendukung pengembangan potensi pariwisata dan pertanian, dengan menetapkan ke dalam program unggulan bupati. Oleh sebab itu Disparpora Tanah Datar berkomitmen meningkatkan sarana prasarana pariwisata serta menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam menarik dan mempromosikan wisata Tanah Datar. Untuk sarana dan aktifitas yang berkaitan dengan agrowisata Disparpora berkoordinasi erat dengan Dinas Pertanian Tanah Datar.
“Diharapkan dengan adanya kunjungan dari tim TP2 ini akan lebih mengenali potensi yang ada di Nagari Sumpu serta kerjasama berbagai pihak terjalin untuk pengembangan pariwisata berbasis agro di Nagari Sumpu yang lebih baik lagi untuk kedepanya,” tambah Kadisparpora. M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.