Padang, Intrust – Kemajuan teknologi dan informasi musti dibarengi pembangunan kualitas sumber daya manusia. Hal ini selaras dengan nawacita yang menjadi prioritas Presiden Jokowi.
Manifestasi program tersebut, negara melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) masif menggelar sosialisasi ke daerah guna mewujudkan kota cerdas untuk mendukung provinsi cerdas. Untuk tahap awal, beberapa provinsi dipilih sebagai pilot project kegiatan
Teranyar, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo mengadakan Sosialisasi Kota Cerdas untuk Mendukung Provinsi Cerdas di salah satu hotel di Kota Padang, Senin (10/10) pagi.
Saat membuka acara, Gubernur Sumbar yang diwakili Sekretaris Daerah, Hansastri mengatakan, program dan konsep yang diterapkan demi terwujud provinsi cerdas di Sumatera Barat yaitu berkolaborasi dengan kabupaten/kota untuk mengimplementasikan sistem yang terintegrasi, baik itu dari sisi aplikasi, proses bisnis maupun pemanfaatan data.
“Memang bukan hal yang mudah. Saya meminta kepada kabupaten/kota mendukung kegiatan dengan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan, membuang ego sektoral, dan tidak menjadikan program ini hanya sebagai alat pencitraan saja. Agar pembentukan kota cerdas dapat terarah secara maksimal dan tepat sasaran dalam membantu terbentuknya provinsi cerdas,” ucap Hansastri.
Dilanjutkannya, Sumbar telah memiliki pondasi awal penerapan. Penggunaan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) dengan tingkat kematangan baik telah diapresiasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anaz saat berkunjung ke Sumbar akhir September lalu.
“Penerapan SPBE bukti keseriusan Sumbar dalam mewujudkan implementasi e-Government menuju smart province. Lalu diperkuat dengan keluarnya Peraturan Daerah No. 20 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Sumbar merupakan provinsi pertama yang menerbitkan aturan tentang SPBE ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Sumatera Barat, Jasman Rizal menjelaskan, kota cerdas (Smart City) adalah kota yang dikembangkan dan dikelola dengan penerapan inovasi yang berkesinambungan. Inovasi tidak selalu dilakukan dengan Teknologi Informasi (IT). Tetapi IT dapat berfungsi sebagai enabler untuk mewujudkan inovasi yang dikembangkan.
“Sosialisasi hari ini ditujukan membentuk kota cerdas sebagai pendukung provinsi cerdas. Untuk itu kita menghadirkan peserta seluruh Kepala Dinas Kominfo dan Kepala Bapedda se-Sumatera Barat agar materi dan arahan yang disampaikan narasumber nantinya dapat segera dieksekusi di daerah masing-masing,” pinta Jasman.
Sebelum pembukaan, Dirjen Aptika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan berkesempatan memberi sambutan kepada seluruh peserta melalui video tapping. Sedangkan narasumber yang dihadirkan yaitu Harya Damar Widiputra, Wakil Rektor Perbanas. ns-ps
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.