Padang, majalahintrust.com – Didorong oleh rasa empati dan kepedulian atas musibah gempa berkekuatan 5,6 skala richter (SR) yang menimpa Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin 21 November 2022 tersebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) kembali memulai gerakan sosial.
Tak tanggung-tanggung, Pemprov Sumbar mengumpulkan randang guna membantu pemenuhan kebutuhan logistik masyarakat Cianjur yang terdampak selama masa tanggap darurat.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi saat mendatangi kantor BPBD Prov Sumbar untuk melihat bantuan randang yang akan dikirim langsung pada hari Jumat tanggal 25 november nanti. Bantuan randang tersebut dihimpun dari setiap pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan staf lingkungan Pemprov Sumbar, bahkan Kabupaten/kota.
Bantuan randang yang dihimpun tersebut akan terus dikumpulkan di kantor BPBD Sumbar, hingga Kamis 24 November 2022. Selain bantuan dari masyarakat terdapat juga bantuan randang dari Bank Nagari sebasar 100 kilogram dan PT. Semen Padang sebanyak 100 kilogram.
“Alhamdulillah kita sampai saat ini sedang menghimpun hampir satu ton, targetnya akan terkumpul satu setengah sampai dua ton,” ujar gubernur.
“Kita juga akan galang dana bantuan rehab rekon, termasuk masjid, rumah, fasilitas umum dan lainnya, termasuk saudara kita (perantau minang) yang ada disana,” ujar gubernur saat di wawancarai di Kantor BPBD Prov Sumbar, Rabu (23/11/2022).
Di kesempatan itu, gubernur juga ikut memasak randang yang disiapkan oleh ibu-ibu Dharmawanita BPBD Prov. Sumbar yang akan dikirim ke Cianjur tersebut.
“Randang ini juga dibuat oleh masyarakat dan pelaku UMKM Sumbar dengan kemasan 1/4 sampai 1/2 kilogram,” sambung gubernur.
Gubernur juga menghimbau kepada bupati dan walikota serta masyarakat untuk siap siaga dan waspada terhadap potensi gempa di Sumbar. Kepada BPBD di kab/kota untuk memberikan latihan dan sosialisasi mitigasi bencana di seluruh daerah sumbar.
“Juga pastikan mengaktifkan Early Warning Sistem Gempa di seluruh tempat agar berfungsi secara lebih baik. Agar masyarakat kita lebih siaga,” ungkap gubernur.
Kemudian ia juga menghimbau kepada Bupati/Walikota di sumbar untuk segera menerbitkan Perda tentang bangunan yang mengatur mengenai bagaimana membuat bangunan atau rumah tahan gempa sesuai standar. ns-ps-via
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.