Sawahlunto, majalahintrust.com – Dalam mempromosikan budaya yang dimiliki kota ke ajang internasional, Pemko Sawahlunto membuat film dokumenter pendek bertemakan ekspos historis dengan menggaet sutradara nasional, Ivan Bandhito.
Hal ini disampaikan dan diperkenalkan pada saat konferensi pers dalam menyambut Hari Jadi Kota Sawahlunto yang ke 134, Rabu (30/11) di Aula Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan.
Dalam penjelasannya, Sutradara Ivan Bandhito mengatakan penggarapan tema dari film berjudul “112” dibuat mengenai pengenalan sejarah-sejarah kota khususnya orang rantai dengan menggunakan Bahasa Tansi. Berdurasi sekitar 25 menit dengan set tahun 1900an, film ini dibuat untuk dapat ditampilkan pada salah satu festival film internasional terbesar, Festival Film Cannes di Prancis. Judul “112” sendiri diambil dari tanggal lahir kota yakni 1 Desember.
“Bersamaan dengan total 30 kru yang dibawa, saya telah melakukan riset selama satu tahun mengenai sejarah orang rantai di Kota Sawahlunto. Selain itu, melalui media komunikasi asli daerah yaitu Bahasa Tansi akan menjadi salah satu transfer budaya yang unik dalam ilmu komunikasi,” ucap Ivan Bandhito.
Sutradara film “Kau dan Dia” ini mengatakan ada dua lokasi utama yang akan menjadi tempat pengambilan gambar (shooting) film “112” ini. Pertama di Lubang Tambang Sawah Luwung yang memiliki kedalaman hingga 300 meter, dan kawasan Penjara Orang Rantai dengan melibatkan pemeran pemain asli dari Sawahlunto.
Sementara itu, Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengatakan bahwa cara ini merupakan salah satu pendekatan pemerintah dalam sektor pariwisata melalui perfilman untuk dapat mengenalkan dan mempromosikan budaya daerah di tingkat internasional. Diharapkan melalui salah satu festival film terbesar di dunia ini, akan dapat meningkatkan wisatawan dari Eropa itu sendiri untuk datang dan melihat sejarah kota secara langsung.
“Kota Sawahlunto memiliki banyak peninggalan Eropa yang dapat dilihat dari arsitektur gedung-gedung. Oleh karenanya diharapkan dengan ini pengembangan pariwisata akan menjadi daya tarik yang lebih dekat dengan orang Eropa dan internasional,” tutur Walikota. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.