Padang – Kreatifitas dan berpikir cerdas merupakan salah satu keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia menghadapi era revolusi industri 4.0. Agar tidak terbenam menghadapi kerasnya perubahan zaman serba digital.
“Era digital telah menggurita di Indonesia. Semua aktifitas akan digantikan oleh robot. Namun ada yang tidak dipunya robot, yakni kreatifitas dan rasa. Untuk itulah, kita harus mengunggulinya di sisi ini,” Ucap Direktur Politeknik Negeri Padang Surfa Yondri dalam sambutannya ketika Pelatihan Digital Talent Scholarship, Jumat (4/10).
Melalui Pelatihan Digital Talent Scholarship ini, Surfa Yondri mengharapkan peserta bisa mengasah kemampuan dan kreatifitas yang dimiliki. Karena output dari program kerjasama PNP dengan Kemenkominfo ini sangat bermanfaat dimasa akan datang.
Ia pun mengucapkan terimakasih kepada Kominfo telah mempercayakan kepada PNP melaksanakan kegiatan ini, karena ini merupakan rahmat dan berkah luar biasa bagi mahasiswa PNP.
“Kampus PNP butuh effort lebih untuk menggelar kegiatan, mengingat kampus kami jauh dari pusat kota. Makanya ini berkah dan rahmat yang luar biasa bagi kami PNP dipercaya Kemenkominfo. Kedepan hendaknya bisa lebih ditambah lagi kuotanya,” Katanya.
Pihaknya tidak ingin melihat dan berpangku tangan saja dengan kencangnya perkembangan digital. Karena sebagai institusi pendidikan, PNP berperan dalam pengembangan SDM berkualitas.
“Kita yakin dengan Kominfo menggandeng PNP merupakan langkah tepat, karena produknya memang menghasilkan SDM, guna menghadapi Industri 4.0,” Tuturnya.
Kepala Balai Besar Pengembangan SDM Kemenkominfo Medan Irfan Samekto dalam sambutannya menjelaskan, Kemenkominfo selalu berusaha meningkatkan SDM Indonesia di bidang ICT.
Karena bidang ini, Indonesia masih tergopoh gopoh dalam menghadapi dunia global. Bahkan Menkominfo terpaksa mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) Kominfo nomor 24 tahun 2015, guna mengantisipasi masuknya tenaga kerja asing usai Deklarasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 lalu.
“Indonesia kekurangan tenaga kerja terampil ICT. Bahkan banyak perusahaan di Indonesia menggunakan tenaga terampil dari luar periode sebelum 2015. Karena tenaga terampil luar lebih menghasilkan produktifitas tinggi. Makanya kita buat Permen. Kalau tidak ada peraturan ini, maka tenaga kerja terutama bidang ICT dilampaui kehadiran tenaga aing lebih banyak,”ungkap Irfan.
Ia mengharapkan Pelatihan Digital Talent Scholarship di PNP ini bisa dimaksimalkan oleh seluruh peserta. Karena outputnya adalah memperoleh sertifikasi kompetensi kerjasama Kemenkominfo dan Kementrian Tenaga Kerja.
“Maka dari itu uji sertifikasi Benchmark jangan dianggap ringan dan sebelah mata. Sertifikasi ini berguna kedepan untuk keahlian dan keterampilan kompetensi masa akan datang. Di PNP ini saya yakin bisa 100 persen. Jangan sampai tidak lulus lah. Indonesia harus maju,”pintanya
Ketua Panitia Pelaksana Ronal Hadi merinci, Pelatihan Digital Talent Scholarship telah dua kali dilaksanakan di PNP. Periode pertama dilaksanakan pada Agustus lalu dengan jumlah peserta 150 orang. Periode kedua dilaksanakan pada 4-30 Oktober juga diikuti 150 peserta.
Ada empat skema kompetensi dalam kegiatan ini. Yakni Junior Graphic Designer, Junior Mobile Programmer, Junior Network Adminstrator, dan Junior Web Developer.
” Kemenkominfo menggandeng 10 Politeknik se Indonesia melaksanakan program serupa. Di Sumatera, Hanya PNP saja dipercaya Kemenkominfo. Ini merupakan kepercayaan berharga bagi kita,”pungkasnya.(ridho)