Padang, majalahintrust.com — Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menuturkan berdasarkan evaluasi libur lebaran tahun 2022, berbagai permasalahan masih terjadi pada objek-ebjek wisata di Sumatera Barat (Sumbar).
Dinas Pariwisata Sumbar mencatat, tahun lalu masih terjadi insiden yang mengakibatkan 8 orang meninggal dunia. Kemudian pungutan liar, persoalan sampah di lokasi wisata, hingga ketersediaan sarana istirahat dan toilet yang tidak memadai.
Melalui Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Gubernur Mahyeldi mengingatkan penggelola objek wisata untuk memastikan kesiapan destinasi. Di antaranya kelayakan atraksi, personel pengamanan, rambu peringatan, dan tim medis untuk mengantisipasi insiden di lokasi wisata.
“Rambu peringatan misalnya dipasang di pantai, lalu ada personel penyelamat. Kemudian kalau perahu penyeberangan antar pulau harus layak, penumpang disediakan pelampung. Ini yang harus disiapkan,” ucapnya saat memimpin rapat persiapan libur lebaran di Auditorium Gubernuran, Rabu (5/4/2023).
Kemudian Mahyeldi juga meminta pelaku usaha wisata atau pemerintah daerah menyediakan tempat pembuangan dan sistem penggelolaan sampah. Selain itu juga menyediakan toilet yang bernar-benar layak.
“Jangan sampai sampah menumpuk berhari-hari. Ditambah lagi toilet kotor. Apalagi toiletnya ada, sedangkan airnya tidak ada. Persoalan-persoalan ini jangan terjadi lagi,” tuturnya.
Sementara untuk mengantisipasi pungutan liar, Gubernur mengaku telah menerima laporan dari Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Prov. Sumbar untuk mendorong kabupaten/kota menambah petugas pengamanan di lokasi-lokasi wisata.
Kemudian, juga minta mereka menyiapkan akses pengaduan dengan penanganan cepat bagi masyarakat saat menghadapi pungli. Tujuannya agar permasalahan dimaksud terselesaikan tidak menyebar luas ke media sosial yang bisa membuat citra pariwisata Sumbar negatif.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Sumbar, Irwan memastikan telah berkoordinasi dengan Satpol PP seluruh daerah untuk menambah personel di lokasi wisata. Khususnya pada objek wisata yang tahun lalu terdapat Pungli.
“Sesuai arahan Gubernur melalui Kadis Pariwisata, kita sudah sampaikan kepada kawan-kawan Pol PP daerah untuk memperketat pengawasan. Misalnya di Pesisir Selatan tahun lalu ada kasus pungli, Lembah Harau Limapuluh Kota, Pantai Padang,” tuturnya.
Sementara itu, selama libur lebaran Pol PP Sumbar juga menempatkan personel pada pos-pos pengamanan. Kemudian juga berpatroli pada objek wisata yang menjadi konsentrasi masyarakat untuk berkumpul. ns-adpsb
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.