Pasaman, majalahintrust.com – Pemerintah Kabupaten Pasaman melalui Dinas Pertanian mencatat produksi padi di Kabupaten Pasaman tahun 2022 jauh meningkat jika dibandingkan tahun 2021 lalu. Hasil produksi mencapai 144.100 ton dari luas panen seluas 29.509 hektar
“Jika dibanding tahun 2021 kemarin, tahun 2022 ini hasil panen padi jauh meningkat. Sebab tahun 2021 produksi hanya 129.629 ton dari luas panen sekitar 28.221 hektar,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Heri Prasetyo Wibowo didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Ambi Yoan Arimanto, S.TP kepada awak media, Jum’at (19/05/2023) di ruang kerjanya.
Dia mengatakan, tahun 2022, kenaikan luas panen meningkat menjadi 4,56 persen dan produksi padi meningkat menjadi 11,16 persen. Hal itu dapat terwujud dikarenakan keseriusan Pemerintah baik Pusat, Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Pasaman dalam peningkatan produksi padi dan jagung yang merupakan komoditas strategis nasional.
“Kita dari Pemerintah Kabupaten Pasaman akan terus berupaya untuk selalu meningkatkan luas panen dan jumlah produksi di tahun-tahun berikutnya dengan berbagai metode seperti menginventarisasi lahan yang terjadi alih fungsi, penyediaan benih unggul bersertifikasi, perbaikan saluran irigasi, pengendalian hama terpadu dan pasca panen yang baik serta penguatan kelembagaan petani oleh penyuluh,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Ambi Yoan Arimanto, S.TP menambahkan data itu berdasarkan Berita Resmi Statistik No. 63/11/13/Th. XXV, 1 November 2022 tentang luas panen dan produksi padi di Sumatera Barat 2022 dan Berita Resmi Statistik No.21/03/Th.XXVI, 1 Maret 2023 tentang luas panen dan produksi padi di Indonesia 2022 serta surat dari Direktorat Jendral Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Nomor : B-1225/TP.010/C/04/ 2023 tanggal 13 April 2023 perihal Evaluasi Kinerja Produksi Padi Tahun 2020-2022 dan Jan-Mei 2023.
“Untuk luas panen tahun 2022 ini, Kabupaten Pasaman masuk peringkat 3 (tiga) di Provinsi Sumbar di bawah Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. Sedangkan untuk produksi padi kita masuk peringkat 4 (empat) di Provinsi Sumbar di bawah Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Pessel dan Kota Pariaman,” ungkapnya.
Dia mengatakan, meningkatnya produksi padi itu disebabkan naiknya luas tanam dan naiknya Indeks Pertanaman (IP) menjadi 1,49 Ton dan produktifitas dari 4,59 ton per hektar menjadi 4,88 ton per Hektar
“Selain padi, komoditas unggulan jagung juga meningkat produksinya. Pada tahun 2021 produksi jagung hanya 98.409,3 ton, sedangkan tahun 2022 mencapai 106.274,4 ton atau mengalami peningkatan sebesar 7,9 persen,” ungkapnya. en
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.