Tanah Datar, majalahintrust.com – Pengurus LKAAM dan Pemangku Adat Kabupaten Tanah Datar melakukan kunjungan ke Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau dalam rangka mempererat silaturrahim antara Luhak nan Tuo dengan Lembaga Adat Melayu.
Kedatangan rombongan ini diterima Ketua umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau Datuk Seri Marjohan Yusuf bersama Pengurus LAM Melayu dan Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi Riau Raja Yoserizal Zen
Sedangkan dari LKAAM dan Pemangku Adat yang diketuai Aresno Datuk Andomo juga didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi Sumbar diwakili Ridho Afandi
Dalam sambutannya Ridho Arifandi menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Dinas Kebudayaan propinsi Riau yang telah ikut memfasilitasi pertemuan LKAAM dan pemangku Adat dari Kabupaten Tanah Datar untuk melakukan silaturahmi dan berbagi pengalaman dalam bidang Adat dan pengembangan budaya di masing masing daerah
“Sebelumnya kami di Dinas Kebudayaan Propinsi Sumbar melalui dana Pokok Pikiran Anggota DPRD Sumbar Drs. Budiman Datuk Garang telah melakukan bimbingan teknis penguatan adat bagi pengurus LKAAM dan pemangku Adat Nagari. Sebagai tindak lanjutnya kami lakukan dalam bentuk studi banding dengan lokus Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Pekanbaru dengan peserta sebanyak 30 orang. Tentunya ingin melihat dari dekat pelaksaan pelestarian adat yang dilaksanakan oleh Lembaga Adat Melayu,” ujarnya.
Ketua LKAAM Tanah Datar Aresno Datuk Andomo menyebutkan, kedatangan LKAAM Luhak nan Tuo ini juga ingin merajut tali silaturahim dengan Lembaga Adat Melayu dan juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan Sumbar dan anggota DPRD Sumbar Budiman Datuk Garang yang telah memfasilitasi pertemuan ini.
“Kita juga berterima kasih kepada Pengurus LAM Riau dan Dinas Kebudayaan Propinsi Riau yang telah menerima kunjungan kami. Mudahan mudahan dari diskusi dan silaturahmi yang kita lakukan ini makin menambah wawasan bagi pengurus LKAAM dan pemangku adat Tanah Datar dalam upaya melestarikan adat di masing masing daerah.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Riau Raja Yoserizal Zen mengakui keberadaan Lembaga Adat Melayu sangat mendapat dukungan dari pemerintah karena dalam adat pemerintah boleh membantu lembaga adat seperti dalam bentuk dana hibah baik untuk tingkat propinsi maupun melalui Kabupaten dan Kota. Bantuan dana hibah untuk LAM Riau sebesar Rp 5 milyar sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku
“Bagi kami di Riau marwah lembaga adat sangat tinggi. Dibuktikan dengan merenovasi pembangunan yang representatif untuk meningkatkan dan menjaga marwahnya untuk tahun ini dengan dana sebesar Rp 1,2 milyar. Seperti bapak lihat renovasinya sedang dikerjakan mudahan menjelang akhir tahun ini bisa diresmikan,” ujar Raja Yosrizal Zein.
Ketua LAM Riau Datuk Seri Marjohan Yusuf
mengakui tanpa dukungan dan kerjasama yang baik dari pemerintah tentu pengurus LAM Melayu tidak akan bisa melaksanakan tugas dalam membina dan melestarikan adat melayu. Dan pembinaan itupun dimulai dari sekolah. Karena itu mulai dari tingkat SD anak kita sudah diberikan pendidikan adat melayu,” ujar Datuk Marjohan.
Di bagian lain menurutnya ia juga merasa tersanjung dengan pendekatan yang dilakukan gubernur riau kepada Pengurus LAM baik Propinsi sampai ke Kabupaten dan kota. Karena posisi LAM disamakan dengan anggota Forkopimda. Karena itu bila Kami diundang maka duduk kami sama dengan anggota Forkopimda propinsi.
Kegiatan itu dilanjutkan diskusi tentang adat dan pengembangan budaya kedua daerah. M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.