Kesimpulan Sumbar Digital Conference AMSI, Secanggih Apapun AI, Tetaplah Harus Manusia yang Mengendalikannya
Padang, majalahintrust.com – Sebesar apapun peluang dan ancaman yang mungkin muncul dengan adanya Artificial Intelligence (AI) atau tekhnologi kecerdasan buatan, namun kemampuan manusia yang punya nalar, rasa dan pertimbangan tentu akan memberikan hasil yang lebih baik.
Demikian kesimpulan dari Diskusi Tahap I pada acara Sumbar Digital Conference (SDC) yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di salah satu hotel di Padang.
Kesimpulan di atas mengemuka setelah mendengarkan paparan dari lima nara sumber yang hadir pada diskusi tahap I konferensi tersebut. Kelima nara sumber tersebut adalah Ir. Siti Aisyah (Kadis Kominfotik Sumbar), Arif Zulkifli (anggota Dewan Pers), Wahyu Dyiatmika (Ketua AMSI Pusat), Riko, S.Kom (utusan Bank Nagari) serta Irvan Amran (Ketua KADIN Kota Padang).
Disebutkan oleh Arif Zulkifli bahwa keterlibatan AI di lingkungan bisnis media adalah sesuatu yang tidak bisa ditolak. Sebab di zaman tekhnologi yang semakin maju, munculnya AI mau tidak mau harus diterima sebagai sebuah kewajaran.
“Tinggal sekarang, bagaimana kita menyikapi kehadiran AI itu sebagai sesuatu yang menguntungkan dengan cara tetap mengurangi resiko kekurangan atau kelemahan yang dimiliki AI,” ujarnya.
Wahyu Dyiatmika menyebutkan sehebat apapun kehadiran AI mempengaruhi aneka bisnis yang ada – termasuk dunia pers – maka Editor sebagai orang terakhir yang membuat sebuah berita bisa diterbitkan, tetaplah harus memiliki peran lebih besar untuk menilai sebuah berita layak atau tidaknya untuk diturunkan.
“Makanya kita di AMSI sudah memiliki aturan tentang sesuatu yang berkaitan dengan AI. Dimana para anggota diharapkan tetap menjadi penentu utama dari sesuatu yang berhubungan dengan AI misalnya tentang berita layak atau tidaknya diturunkan,” ujar Ketua AMSI ini.
Ir. Siti Aisyah Kadis Kominfotik Sumbar mengakui sejauh ini belum ada regulasi yang mengatur khusus soal AI. Kalaupun ada, itu lebih kepada UU yang mengatur tentang lalu lintas teknologi seperti UU ITE.
“Karena itu kepada seluruh pihak yang sudah menggunakan AI diharapkan agar lebih awas memanfaatkan tekhnologi agar tidak keluar dari rambu-rambu yang telah ditetapkan.
“Saya rasa karena regulasi belum ada, maka kitalah yang harus lebih selektif dalam memakai data yang disediakan oleh AI,” tegas perempuan yang akrab dengan panggilan Buk Ica ini.
Riko, S.Kom yang 20 tahun menggawangi bagian IT di Bank Nagari juga mengingatkan agar dalam penggunaan AI harus manusia yang memegang komando.
“Jangan sampai kita justru yang dikuasai oleh AI. Seperti di sebuah film fiksi, kita berharap manusia harus tetap menjadi pengendali dari kecerdasan AI dan jangan sampai dikuasai oleh Robot Sofia yang menjadi contoh dari kecerdasan buatan itu,” tegas Riko.
Irvan Amran Ketua KADIN Padang mengakui bahwa AI saat ini sudah sangat menguasai dunia di bisnis apa saja. Dengan kecerdasannya, AI bisa saja memunculkan banyak data yang kadang tidak terduga oleh kita sebagai pemakai AI.
“Di sinilah kita diharapkan untuk lebih awas dengan berjibunnya data yang disediakan AI agar kita tidak salah memakai data itu. Sebab bila salah-salah memakai data, maka akibatnya mungkin akan lebih buruk,” ujar Irvan.
Diskusi Tahap I dari Konferensi Digital AMSI Sumbar yang dimoderatori oleh Andika de Kagen itu tentu saja menarik. Sebagaimana dipujikan Nofrialdi Nofi Sastera Pimpinan Redaksi majalahintrust.com, bahwa AMSI dapat melihat peluang menarik apa yang harus dijadikan bahan untuk diskusi. Sebab di saat AI akan menjadi booming dengan segala kelebihan dan kekurangannya, justru AMSI sudah berpikir jauh menyikapi kehadiran AI itu.
Diskusi Sumbar Digital Conference itu dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan sebelum Jumat, dan tahap dua dilaksanakan setelah sholat Jumat.
Pada diskusi tahap II yang sedang berlangsung saat berita ini dikirimkan tampil sebagai pembicara yaitu Alni (Ketua Bawaslu), Charles Simabura (Direktur Pusako Unand), Fadli Ramadanil, Ir Abdullah Khusairi (pengamat Komunikasi Dosen UIN), Luky (CEO Pemilu AI) dan Audy Joinaldy Wagub Sumbar. Sayangnya sampai acara diskusi tahap II dilaksanakan Wagub Audy Joinaldy dan Luky tidak hadir di ruangan.
Acara Sumbar Digital Conference itu sendiri dibuka oleh Gubernur Sumbar diwakili Sekda Drs. H.Hansastri, Ak, MM. Dalam sambutannya Sekda memujikan materi diskusi yang dibahas pada konferensi ini. Apalagi dengan akan berlangsungnya Pemilu 2024, maka tema yang diangkat yaitu AI, Pemilu dan Berita Hoax menjadi sangat menarik untuk dibicarakan. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.