Merasa Tak Diundang HUT Pasaman, Sejumlah Anggota DPRD Sumbar Kecewa
Pasaman, majalahintrust.com –Sejumlah anggota DPRD Sumbar yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Pasaman dan Pasaman Barat kecewa. Pasalnya mereka merasa tidak diundang dalam perayaan dan paripurna HUT ke-78 Kabupaten Pasaman, kemarin (8/10). Karena itu, pada momen spesial tersebut mereka tidak hadir dalam paripurna.
Mereka yang tidak hadir tersebut yakni Sawal Dt Putih dari PPP, kemudian Donizar dari PKB, Khairuddin Simanjuntak dari Gerindra dan Suharjono dari Demokrat.
Khairuddin Simanjuntak mengatakan setiap anggota DPRD Sumbar itu mempunyai protokoler masing-masing. Ia sendiri kaget ketika udangan yang sampai kepadanya sudah tengah malam.
“Padahal besoknya Minggu (8/10) sudah mau paripurna HUT, namun udangan sudah datang pada malam harinya. ini namanya dadakan,” sebut politisi Gerindra ini.
Ia merasa sangat kecewa atas perlakuan itu. Padahal ia dan sejumlah anggota DPRD Sumbar yang berasal dari Pasaman adalah bagian dari daerah tersebut.
“Kami ini di provinsi juga punya andil memperjuangkan pembangunan di Pasaman. Banyak dana aspirasi yang kami bawa ke Pasaman,”ujarnya.
Ia menilai ada yang sengaja melakukan hal itu, sehingga ia dan anggota DPRD Sumbar lainnya yang berasal dari Pasaman tidak dilibatkan menghadiri HUT Pasaman.
Hal senada disampaikan Sawal Dt Putih. Undangan untuk menghadiri paripurna HUT Pasaman itu juga ia terima pada Sabtu (7/10) malam. Padahal besoknya sudah mau paripurna. Ia juga heran undangan yang ia terima malah melalui pesan WA. Tentunya hal ini tidak etis dan sudah menyalahi aturan.
“Saya tidak kecewa, tapi menyayangkan kenapa undangannya datangnya malam sehari pelaksanaan HUT Pasaman,” ujarnya.
Sawal menambahkan, seharusnya undangan itu disampaikan jauh-jauh hari. minimal tiga hari sebelum pelaksanaan paripurna HUT.
Sementara itu Donizar dari Partai PKB menyebut ia juga tidak menghadiri HUT Pasaman tersebut karena udangan menghadiri kegiatan itu tidak sampai kepadanya.
“Kita tidak diundang, padahal kita adalah bagian dari Pasaman. Banyak anggaran-anggaran yang kita perjuangkan untuk Pasaman di DPRD Sumbar, namun kenapa kami seperti tidak dianggap,” ujar Donizar.
Ke depan ia berharap hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi. Dan persoalan bisa dijadikan pembelajaran. “Karena membangun Pasaman itu tidak hanya di DPRD dan pemkab setempat saja, namun juga butuh perwakilan di provinsi seperti kami ini,” pungkas Donizar.
Sementara itu, Sekwan DPRD Kabupaten Pasaman Yusrizal mengatakan bahwa pihaknya sudah mengirimkan undangan langsung ke anggota DPRD Sumbar yang berasal dari Pasaman itu.
“Undangan resmi kami antar langsung ke rumah mereka. bahkan undangan juga kamin kirimkan via WA,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga sudah menyediakan kursi untuk 5 orang anggota DPRD Sumbar yang berasal dari Pasaman itu bahkan sudah diberi nama masing-masing mereka di atas meja yang disediakan.
“Jadi kita mengundang mereka. Mungkin saja undangannya agak terlambat sampainya,” pungkas Yusrizal.(*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.