Sijunjung, majalahintrust.com – Kabupaten Sijunjung begitu kentalnya dengan adat. Bahkan adat sangat berpengaruh besar dalam tatanan pemerintahan. Dari dulu sampai sekarang selalu seiring sejalan antara adat dan pemerintah.
Hal itu disampaikan Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke XII Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kabupaten Sijunjung di Gedung Pancasila Muaro, Kamis (14/12/23).
Masyawarah kali ini bertema “Wujudkan Kabupaten Beradat dan Berbudaya Minangkabau yang Berlandaskan Kepada Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, Syara’ Mangato Adat Mamakai, Alam Takambanh Jadi Guru”.
Diakatakan Benny, LKAAM sangat diharapkan tentu melalui ninik mamak sebagai pemangku adat di nagari untuk bekerja sama dengan pemerintah membangun Kabupaten Sijunjung yang berjuluk Ranah Lansek Manih ini agar lebih maju dan jaya.
“Keputusan-keputusan yang baik dalam Musda LKAAM dan Kerapatan Adat Nagari (KAN) diharapkan mampu menjadi inovator serta motivator dalam melestarikan keberadaan adat dan budaya di Ranah Lansek Manih,” ujar Benny.
Benny juga menyebut saat ini pemerintah Daerah sedang gencar-gencarnya melaksanakan pembangunan di segala bidang. Karena itu Ia berharap kepada pemangku adat untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
“Mudah-mudahan momentum Musda LKAAM ini bisa sama-sama bersinergi untuk membangun Sijunjung lebih baik ke depannya,” tukas Bupati.
Sementara, Plt. Ketua LKAAM Kabupaten Sijunjung yang juga sebagai Waketum 1 LKAAM Provinsi Sumbar, Syafrizal Ucok menyebut tugas pokok sebagai pelaksana tugas yakni untuk menyelenggarakan Musda LKAAM Kabupaten Sijunjung.
“Beberapa hari yang lalu kami sudah melakukan pengukuhan pengurus LKAAM Kecamatan. Dengan selesainya pengurus LKAAM Kecamatan tentu kita sudah bisa melakukan Musda di Kabupaten pada hari ini,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya Musda itu dapat menghasilkan pimpinan LKAAM Kabupaten Sijunjung mampu membawa masyarakat ke arah yang lebih baik.
“Musda XII LKAAM Sijunjung dilahirkan secara musyawarah dan mufakat sebagai ciri masyarakat Minangkabau itu sendiri. Pepatah mengatakan bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mupakaik, nan bulek samo kito golongkan, nan picak samo kito layangkan,” tuturnya.
Panitia Pelaksana, Abdul Rahman Dt Rajo Nan Putiah dalam laporannya mengatakan kegiatan itu dilaksanakan satu hari penuh.
“Terima kasih banyak kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung dan juga LKAAM Provinsi yang telah ikut andil besar dalam mensukseskan acara Musda hari ini,” tukasnya.
Adapun peserta Musda itu sebanyak 130 orang yang berasal dari Ketua LKAAM Provinsi, Ketua KAN, Ketua LKAAM se Kabupaten Sijunjung, ketua Bundo Kandung Provinsi, ketua Bundo Kandung Kabupaten Sijunjung, LKAAM Kecamatan.
Kemudian, turut hadir Unsur Forkopimda, kepala OPD di lingkup Pemkab Sijunjung, Camat se-Kabupaten Sijunjung, Rajo Ibadat, Rajo Tigo Selo Jambu Lipo, Walinagari dan Kepala Desa se-Kabupaten Sijunjung serta tamu undangan lainnya. Darwen
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.