Pasaman, majalahintrust.com – Sabar AS Bupati Pasaman, menanam pohon pelindung di Benteng Bukit Tajadi Bonjol, Rabu (27/12). Menurut Bupati hal ini potensial untuk menambah daya tarik wisata Bonjol sebagai sentralnya wisata Pasaman.
Penanam pohon tersebut menambah rindang dan daya tahan bukit agar lebih memberi kenyaman dan pelindung di atas Bukit Tajadi. Makanya Bupati Sabar AS berharap pohon yang ditanamnya kelak menjadi pelindung dan dan menambah kesejukan.
Bukit Tajadi ini merupakan destinasi andalan untuk menjadikan Pasaman Tujuan Wisata. Hal ini seiring dengan pengembangan destinasi taman wisata Equator yang setiap tahunnya selalu dibenahi dari segi fisik maupun promosi event. Bukit ini juga diharapkan bakal jadi salah satu destinasi andalan menjadikan Pasaman sebagai tujuan wisata.
Pada awal pecahnya Perang Padri, Tuanku Imam Bonjol membangun sebuah permukiman yang dinamai sesuai namanya, yakni Kampung Bonjol. Area Kampung Bonjol diketahui berbentuk persegi panjang yang dibatasi oleh aliran sungai. Tuanku Imam Bonjol kemudian memilih permukiman Bonjol sebagai markas mereka, karena berada di kawasan lembah yang terlindungi oleh bukit.
Bukit ini bernama Bukit Tajadi yang memiliki panjang sekitar 1 kilometer dan memiliki ketinggian 400-500 mdpl. Dulunya, Bukit Tajadi kerap digunakan oleh kaum penyamun untuk mengintai kuda-kuda beban yang membawa barang dagangan dari Minangkabau ke Tapanuli.
Dilihat dari lokasinya, Tuanku Imam Bonjol berpendapat bahwa Bukit Tajadi dapat menguntungkan posisi Kaum Padri. Oleh sebab itu, Tuanku Imam Bonjol memutuskan untuk membangun benteng di bukit tersebut.
“Tuanku Imam Bonjol kemudian berdiskusi bersama para pemuka masyarakat untuk membangun benteng tersebut. Akhirnya ini lah Benteng Bukit Tajadi yang terletak di Kampung Chaniago, Kecamatan Bonjol, Pasaman Sumatera Barat, Indonesia.
Benteng Bukit Tajadi ini menurut Bupati Sabar AS ke depan akan tetap dikembangkan sebagaimana yang sudah dilakukan sebelumnya. Dari segi promosi benteng Bukit Tajadi selalu menjadi tempat berbagai kegiatan promosi wisata dari kegiatan pemecahan rekor MURI yaitu Festival Badia Batuang, Kemah Literasi, upacara Hari Kesaktian Pancasila dan kegiatan lainya.
“Tentu kedepan, promosi dan perbaikan akan selalu di tingkatkan. Contohnya lihatlah sekarang sudah ada taman merek bentengnya,” ungkap Sabar AS.
Bupati Pasaman ini juga yakin ini bakal menjadi daya tarik Pasaman ranah khatulistiwa. Efek dari semua itu secara otomatis tentu dirasakan masyarakat yakni peningkatan ekonomi masyarakat
“Pariwisata ini akan meningkatkan UMKM, Ekraf, akomodasi dan transportasi.” tukuknya. r-ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.