Dharmasraya, majalahintrust.com – Akibat gagalnya PS Dharmasraya pada Babak Delapan Besar Liga 3, Ketua PSSI Dharmasraya, Ade Sudarman, angkat bicara, Jum’at (29/12), melalui sambungan selulernya menghubungi media ini.
Ketua DPD PAN itu menegaskan bahwa PS Dharmasraya adalah klub di bawah naungan PSSI, tetapi bukan di dalam PSSI. Artinya ia hanya sebagai Ketua PSSI dan bukan manager dari PS Dharmasraya.
Namun disamping ia Ketua PSSI, ia juga pecinta olahraga sepakbola. Buktinya ia terus mengiringi atau mendampingi klub dalam bermain di penyisihan Liga 3 yang digelar di Padang Pariaman.
Kemudian katanya, anak anak tidak mau bermain karena ada isu bahwa ia sudah menggelapkan dana yang diberikan oleh salah seorang donatur dari pengusaha Dharmasraya.
“Disini saya tegaskan silahkan konfirmasi kepada yang bersangkutan apakah sudah ia serahkan dana tersebut,” katanya.
Kemudian katanya, keberangkatan PS Dharmasraya pada babak penyisihan membawa uang sebesar Rp 46 juta. Artinya selama penyisihan dana tersebut yang digunakan tim sebanyak 32 orang sudah habis. Ternyata ulasnya, PS Dharmasraya lolos ke babak delapan besar. Karena itu pada babak delapan besar tidak ada dana PS Dharmasraya kecuali dana pribadinya yang diperkirakan sudah terpakai sebesar Rp 23 juta.
Kemudian untuk laga melawan PSPP Padang Panjang, anak anak sudah menuju ke lokasi pertandingan. Namun sebelum sampai anak anak tidak mau bermain karena adanya kekurangan uang jalan anak anak dari Rp 250 ribu menjadi Rp 300 ribu. “Saya telah sampaikan untuk terus bermain karena saya sedang dalam perjalanan ke Jakarta,” ungkapnya.
Namun setelah ia transfer sekitar Rp 4 juta, ternyata anak anak sudah pulang tidak mau bermain.
Ia berharap kepada insan olahraga dan masyarakat Dharmasraya umumnya untuk tidak menggiring masalah ini ke arah politik. Karena kalau ia memakan uang PS Dharmasraya, ia siap mempertanggungjawabkannya.
Ketua KONI Dharmasraya H. Eri Antoni Dt.Tumanggung yang dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, bahwa ia sangat menyayangkan hal itu terjadi. Karena akibat PS Dharmasraya tidak datang bertanding maka akan menerima sanksi dari PSSI.
Kemudian dengan terjadinya kasus ini, ia minta untuk mengurus sepak bola harus fokus dan jangan setengah setengah. “Mudah mudahan ada hikmahnya atas kejadian ini,” tutupnya. mbk
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.