PT Adhi Jalintim Riau Laksanakan Ujicoba UPPKB Tenayan Raya 25 April Mendatang
Targetkan April 2024 Pekerjaan Kontruksi Ruas KPBU Palalawan Rampung
Pekanbaru, majalahintrust – Pekerjaan infrastruktur pada ruas jalan nasional di Kabupaten Palalawan Provinsi Riau yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya melalui anak usaha PT Adhi Jalintim Riau berjalan dengan sangat baik. Pekerjaan kontruksinya pun juga hampir rampung. Pekerjaan yang dilakukan terdiri dari pekerjaan overlay, perbaikan bahu jalan, pemeliharaan jalan dan jembatan, serta pemasangan marka jalan.
Mutu dan kualitas pekerjaan kontruksi, tentu menjadi perhatian utama perusahaan pelat merah ini, guna menghadirkan infrastruktur terbaik, demi memperlancar arus lalu lintas, memperpendek waktu tempuh, serta mengurangi biaya transportasi di Jalan Lintas Timur Sumatera di wilayah Bumi Lancang Kuning ini.
Seperti diketahui, Skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) pembangunan jalan non tol di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Riau, merupakan inovasi serta terobosan baru Kementerian PUPR untuk mencari sumber pembiayaan infrastruktur nasional tanpa menggunakan dana APBN. PT Adhi Karya memiliki masa konsesi 15 tahun untuk merawat jalan yang sudah dibangun dengan nilai investasi Rp 585,3 miliar.
Project Manager PT Adhi Jalintim Riau Sanko Syarofa kepada Majalah Intrust menargetkan pada April 2024 mendatang semua pekerjaan kontruksi sudah selesai, karena tenggat masa pekerjaan kontruksi dijadwalkan selama tiga tahun, dimulai sejak tahun 2021. Selanjutnya perusahaan bertugas melakukan perawatan jalan selama 12 tahun.
Jika tidak ada aral melintang, UPPKB Tenayan Raya sebut Sanko siap beroperasi bulan April usai Hari Raya Idul Fitri tahun 2024 ini.”Ujicoba kita lakukan pada 26 April-25 Mei mendatang,” tuturnya.
Pihaknya pun menginginkan pekerjaan kontruksi yang dilaksanakan, sesuai dengan tepat waktu, tepat mutu dan kualitas, serta tepat administrasi. Mengingat Proyek KPBU di Jalintim Riau ini juga termasuk sebagai proyek percontohan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR bersama PT Adhi Karya.
“Ada dua proyek KPBU di bidang jalan dan jembatan yang akan menjadi proyek percontohan Ditjen Bina Marga. Yakni KPBU Jalintim Riau dan KPBU Jallintim Sumatera Selatan. Maka dari itu, kami juga terus berusaha melaksanakan pekerjaan ini dengan sebaik-baiknya,” ucap Sanko.
Lebih lanjut Sanko memaparkan, lingkup pekerjaan proyek ini meliputi pemeliharaan Jalintim Sumatera di Provinsi Riau sepanjang 43 km, perbaikan empat jembatan sepanjang 60 meter dan pembangunan satu unit Fasilitas Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB).
Ruas jalan yang dipreservasi meliputi Jalan Simpang Kayu Ara (Pekanbaru) – Batas Kabupaten Pelalawan sepanjang 3,6 km, Jalan Batas Pelalawan – Sikijang Mati 9,1 km dan Jalan Sikijang Mati – Simpang Lago 30,3 km. Untuk fasilitas UPPKB, lokasinya berada di STA 3 dengan lahan seluas 2,6 hektar. Disana terdapat rest area representatif yang bisa digunakan pengguna jalan untuk melepas lelah serta untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Lanjut Sanko menguraikan, keempat buah jembatan yang direhabilitasi berada di Jalan Sikijang Mati – Simpang Lago yakni Jembatan Sei Kelapas 18 m, Jembatan Sei Kiap 18 m, Jembatan Kerinci Kecil 10 m dan Jembatan Kerinci Besar 14 m. Fasilitas lainnya yang disediakan Adhi Karya adalah Kamera CCTV sebanyak 20 titik dengan letak kamera depan belakang dari 43 km jalan yang dibenahi. Dari 20 titik tersebut, ada 4 unit CCTV daerah blackspot dan 1 kamera CCTV mobile. Gunanya Kamera CCTV mobile untuk dibawa saat pekerjaan kontruksi.
Adhi Karya juga menyediakan fasilitas pendukung lainnya, semisal mendirikan Asphalt Mixing Plant (AMP) untuk pekerjaan kontruksi beton, pada lokasi pekerjaan. Kemudian drainase dibuat kiri dan kanan dengan berbagai tipe pekerjaan. Ada pekerjaan drainase menggunakan beton U-ditch, pekerjaan saluran terbuka, pekerjaan saluran tertutup, juga memakai trotoar di spot tertentu, serta bahu jalan full dilakukan betonisasi.
Dirinya pun juga tak memungkiri, selama masa pekerjaan kontruksi banyak kendala yang ditemui dilapangan. Diantaranya permasalahan cuaca, kendaraan yang parkir sembarangan di bahu jalan dan hilangnya perlengkapan jalan yang sudah dipasang.
Cuaca saat ini sudah memasuki musim penghujan dimana dengan curah hujan yang tinggi dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan overlay di beberapa titik ruas proyek KPBU. Hal ini disebabkan karena sifat hotmix harus selalu berada dalam kondisi kering sehingga menghambat pekerjaan overlay di lapangan dengan frekuensi curah hujan yang tinggi seperti saat ini.
“Kemudian kendala lainnya yaitu kendaraan yang parkir sembarangan di bahu jalan. Kendaraan dengan muatan melebihi kapasitas sering kami dapati parkir di bahu jalan yang menyebabkan bahu jalan yang belum cukup umur betonnya mengalami pecah dan retak. Selain itu kendaraan yang sering parkir sembarangan juga dapat membahayakan pengguna jalan lainnya,” ucapnya.
Sanko pun juga mengakui dibuat pusing dengan beberapa waktu terakhir mengalami kendala dengan Hilangnya beberapa perlengkapan jalan seperti Tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Tiang CCTV.
“Untuk itu kami menghimbau kepada seluruh Masyarakat dan pengguna jalan Nasional untuk dapat bersama-sama menjaga infrastruktur jalan nasional dan mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku di ruas jalan nasional,” pintanya. (Ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.