Tanah Datar, majalahintrus.com – Sebanyak 17 Penghulu dari tujuh suku di kenagarian Sungai Jambu melewakan gala pangulu. di Gedung Pemuda, Jorong Lauatan, Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan minggu (14/4).
Prosesi melewakan gelar Penghulu juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Tanah Datar Saidani, Kepala Dinas PMD PPKB Abdurrahman Hadi, Camat Pariangan Beni Oriza beserta Forkopimca, Wali Nagari se Kecamatan Pariangan, angku-angku, niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
Ketua Panitia Fendi St. Mangkuto mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk mambangkik batang tarandam sekaligus mambukak baju nan talipek, dengan harapan terus mempertahankan adat nagari tetap lestari.
“Di kanagarian Sungai Jambu sebenarnya ada 25 gelar datuak yang talipek (terlipat) karena sudah lama tidak ada yang menyandang gelar adat tersebut. Namun saat ini baru 17 gelar datuak yang selesai kami angkat dan lewakan kembali,” ujar Fendi.
Ketua LKAAM Kabupaten Tanah Datar Aresno Dt. Andomo menyampaikan bahwa seorang pangulu harus selalu mempedomani sifat dari Rasulullah SAW yang merupakan pangulu dari seluruh umat Islam.
“Seorang pangulu harus jujur, amanah, cerdas dan berpandangan jauh ke depan serta harus mampu menyampaikan kebenaran walaupun itu pahit. Kalau pangulu sudah bisa melakukan hal tersebut, InsyaAllah akan selamat dalam mengemban tugasnya sebagai pemimpin bagi kaumnya,” ujar Aresno.
Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM mengakui alek batagak pangulu merupakan hal yang sangat membanggakan bagi kaum, terutama untuk membangkik batang tarandam, menghidupkan kembali gala nan talipek. Disamping itu juga merupakan salah satu langkah untuk mengantisipasi persoalan dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintahan nagari ke depannya.
“Niniak mamak adalah pemimpin yang mengayomi, membimbing, mengarahkan dan mengatur anak kamenakan dalam segenap aspek kehidupan. Kami juga berharap, seorang penghulu yang telah dipilih oleh anak kemenakannya, dapat lebih memposisikan diri dan mengambil peran di tengah masyarakat,” ujar Bupati.
Bupati Eka Putra juga menyampaikan bahwa peran seorang niniak mamak sangat dibutuhkan dalam memberikan warna kepada pemerintahan di nagari, sehingga roda pemerintahan dalam pemberdayaan masyarakat dapat diwujudkan. M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.