Padang, majalahintrust.com ,–Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat bakal menggunakan alat deteksi cepat aroma ganja dari Politeknik Negeri Padang. Keberadaan alat tersebut diyakini dapat membantu dalam upaya percepatan pembuktikan barang bukti narkoba saat razia dilakukan.
Kepala BNNP Sumbar Brigjen Pol Ricky Yanuarfi menyambut baik adanya alat deteksi aroma ganja menggunakan hidung elektronik yang dihasilkan PNP. Menurutnya, keberadaan peralatan seperti ini memang sangat dibutuhkan dalam memudahkan tim BNNP dalam melakukan screening ganja kering di lapangan.
“Kita sangat berterimakasih atas dukungan PNP dengan menghadirkan alat deteksi aroma ganja ini. Tentunya perlu alatnya didaftarkan sebagai alat pendukung untuk pembuktian barang bukti narkoba, dikerjasamakan dengan BNN RI, sehingga dapat digunakan di seluruh BNNP dan BNNK kabupaten/kota,” jelasnya usai peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2024 di Aula Kantor BNNP Sumbar, Rabu (26/6/2024).
Ia menyampaikan upaya mewujudkan Provinsi Sumatera Barat yang Bersinar (Bersih Narkoba) dari penyalahgunaan dan peredaran narkoba membutuhkan kolaborasi dan dukungan semua pihak. Sesuai dengan tema HANI 2024 Masyarakat bergerak, Bersama Melawan Narkoba Mewujudkan Indonesia Bersinar
“Kerjasama dan keterlibatan dengan semua stakeholder dalam menekankan angka penyalahgunaan narkotika perlu terus diperkuat. Sebab narkoba tidak mengenal srata sosial, siapa saja bisa saja mengonsumsi nakotika, baik dari anak sekolahan, TNI Polri, guru, dosen dan oknum lainnya. Kita berupaya dalam pencegahan penggunaan dan peredaran narkoba di lingkungan masing-masing,” jelasnya.
Pada kegiatan peringatan HANI 2024 ini PNP juga mendapatkan penghargaan dalam Pengembangan Alat Deteksi Aroma Ganja Menggunakan Hidung Elektronik Terintegrasi pada Artificial Intelegence of Things.
Penghargaan diserahkan kepala BNNP Sumbar Ricky Yanuarfi kepada PNP yang diterima Wakil Direktur Bidang Kerjasama PNP Ihsan Lumasa Rimra mewakili Direktur PNP Surfa Yondri.
Wakil Direktur Bidang Kerjasama PNP Ihsan Lumasa Rimra menyampaikan, alat deteksi ganja dengan hidung elektronik ini merupakan hasil penelitian dosen di PNP untuk membantu pendeteksian ganja. Hal ini bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari tiga pilar, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
“PNP siap bekerjasama dengan BNNP dan institusi terkait dalam pemberatantasan narkoba. Dengan kemampuan yang dimilki PNP akan membantu menyiapkan teknologi yang diperlukan BNNP Sumbar. Dalam waktu dekat Kepala BNNP juga berencana akan berkunjung ke PNP,” jelasnya usai menghadiri peringatan HANI 2024 tersebut.
Ketua Tim Peneliti Alat Deteksi Ganja Dengan Hidung Elektronik, Ir Hendrik, ST,MT, Ph.D menyebutkan alat ini dapat menentukan aroma untuk mengetahui ganja atau tidak. Kecerdasan buatannya dengan sensor yang dimiliki, mengetahui dan mendeteksi ganja secara cepat.
“Proses pendeteksi ganja kering umumnya menggunakan K-9 (anjing pelacak) atau berdasarkan keahlian tim BNNP yang sudah teruji bertahun tahun. Selain itu, jika tim BNNP mendapatkan barang bukti saat razia dilakukan, maka selanjutnya akan dilajutkan dengan uji laboratorium. Itu yang mendasari kita menyiapkan alat ini,” jelasnya.
Ia menyebutkan, berdasarkan kondisi ini dibutuhkan peralatan yang mobile sehingga memudahkan tim BNNP dalam melakukan screening ganja kering dilapangan. Perangkat tersebut mampu untuk merekam semua data saat dilakukan pengujian ganja kering ini.
“Untuk mampu mendeteksi aroma ganja kering, digunakan deret sensor yang dapat mendeteksi aroma yang didapat. Kecerdasan buatan digunakan mampu menirukan kemampuan penciuman manusia untuk mendeteksi ganja kering. Dengan sistem yang digunakan juga dapat mempercepat pengumpulan data oleh BNNP secara online saat beberapa tim ke lapangan,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, alat deteksi aroma ganja tersebut saat ini sudah ada, sudah dalam prototype namun belum diproduksi secara massal, tinggal ujicoba lapangan saat sidak yang dilakukan petugas BNNP.
“Target kita pada tahun 2025 nanti bisa diproduksi dengan jumlah banyak dan bisa termamfaatkan segera dalam penanganan penyalahgunaan narkoba di Sumbar,” terang Kepala Unit Penunjang Akademik Teknologi Informasi dan Komunikasi PNP. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.