Padang, majalahintrust.com –Politeknik Negeri Padang terus menguatkan kerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di Asia. Setelah sebelumnya dikunjungi perguruan tinggi dari Taiwan, terbaru rombongan Politeknik Sultan Idris Shah (PSIS) Malaysia melakukan kunjungan ke kampus PNP, Jumat (28/6/2024).
Wakil Direktur Bidang Akademik PNP Revalin Herdianto mengatakan, kunjungan pihak PSIS ini adalah kunjungan balasan dari kunjungan pihak PNP ke Malaysia pada 3 Desember 2023 lalu.
“Waktu itu kita mengajak pimpinan 7 jurusan dengan seluruh program studi yang ada di jurusan itu untuk melakukan kegiatan kerjasama dengan perguruan tinggi di Malaysia, terutama Politeknik yang ada,” sebutnya usai membuka kegiatan international sharing session Politeknik Sultan Idris Shah dan Politeknik Negeri Padang , di Gedung C Lantai 2, PNP.
Ia menyebutkan, saat membawa rombongan PNP tersebut, jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin dan Teknik Elektro melakukan kunjungan untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di Johor. Diantaranya, ke Politeknik Ibrahim Sultan dam ke Politeknik Sultan Idrid Shah, di Johor, Malaysia.
“Sedangkan 4 jurusan lagi, Jurusan Akuntansi, Administrasi Niaga,Bahasa Inggris dan Teknologi Informasi, ke Politeknik di Kuala Lumpur dan sekitarnya,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, pada kegiatan yang dilaksanakan pada Desember 2023 tersebut telah mulai dilakukan membicarakan penjajakan mengenai kerjasama yang bisa digarap, diantaranya pengabdian masyarakat dengan masing-masing perguruan tinggi.
“PNP, pada Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Sultan Idrid Shah mereka juga cukup kuat di bidang Sipil ini. Kemudian mereka juga ada bidang pariwisata dan perhotelan, dan juga di bidang elektronik. Artinya banyak kesamaan program studi yang dimiliki antara dua perguruan tinggi ini,” terangnya.
Ia menyampaikan, kunjungan balasan dari PSIS ke PNP merupakan kunjungan pertama yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari kegiatan kerjasama yang telah dimulai di bulan Desember kemarin.
“Bagi kita maupun bagi PSIS itu menjadi semacam benchmarking sesama mahasiswa, apa project-project yang dikerjakan oleh mahasiswa di PSIS dan apa yang kita lakukan di sini. Itu akan ada perbandingan nanti untuk bisa meningkatkan kompetensi dari mahasiswa, maka kita perlu adopsi,” bebernya.
Ia menambahkan, mahasiswa-mahasiswa Politeknik di Malaysia tugas akhir di sipilnya itu sudah banyak yang berbasis produk. Sementara rata-rata di PNP masih bersifat rancangan anggaran biaya proyek, tidak menghasilkan sesuatu yang sifatnya benda
“Kalau misalnya ini bagus kita lakukan. Sebab secara kapasitas kita punya kapasitas untuk melakukan itu. Tinggal kita perbaiki di panduan kurikulum. Itu yang menjadi salah satu yang dipresentasikan,” ujarnya.
Ia menyebutkan, wujud kerjasama ini bisa diperluas dalam berbagai bentuk, sebab PNP sudah menginisiasi membentuk konsorsium Politeknik di Sumatera dan dengan Politeknik di Malaysia.
“Di Sumatera itu kita sebagai motor di sana, diantaranya bergabung Politeknik Negeri Bengkalis, Lampung, Palembang. Kolaborasi dan kerjasama dengan Politeknik di Malaysia juga bisa diperluas ke arah yang lebih nyata seperti di penelitian dan pengabdian masyarakat, termasuk juga melakukan pertukaran pelajar” jelasnya lagi.
Sementara itu, Nooraizawaty Binti Aris, Head Of Internationalization Unit, Politeknik Sultan Idris Shah menyampaikan tujuan kunjungan balasan yang menyertai sejumlah staf dan perwakilan pelajar dari PSIS, sebagai langkah efektif dan strategis utamanya untuk saling bertukar informasi, pengalaman, dan pembelajaran antar perguruan tinggi secara lebih luas, antar negara.
“Kita dengan PNP memiliki banyak kesamaan, diantaranya pada program studi yang ada. Kita di PSIP juga D3, dan mahasiswanya satu semester di industri. Dengan sama-sama tergabung dalam konsorsium politeknik, maka banyak hal yang bisa digarap untuk kemajuan untuk kedua institusi,” jelasnya.
“Tentu tujuannya memperluas dan menguatkan kapasitas civitas academica. Penguatan kerja sama ini dapat dilakukan bidang joint research, joint organization of seminars dan academic meetings, dan pertukaran materi akademik dan informasi lain, termasuk juga dalam pertukaran pelajar,” terangnya. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.