Payakumbuh – Festival Batang Agam untuk pertama kalinya digelar di Kota Payakumbuh. Iven ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Payakumbuh yang ke 49.
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi ST.MT menabuh tanda dimulainya festival itu bersama Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Maryadi Utama ST.MSi dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Rabu (18/12),
Dihelatnya Festival Batang Agam juga menandakan, lokasi setempat yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan anggaran Rp 168 miliar lebih sepanjang 7,2 km bisa digunakan.
Bahkan orang nomor satu di Kota Payakumbuh itu bersama Kepala BWS Sumatera V dengan senyum sumrringah, mencoba rafting dengan perahu karet, menelusuri aliran sungai Batang Agam yang telah di normalisasi.
Kolaborasi Ditjen SDA Kementerian PUPR dengan Pemko Payakumbuh serta dukungan masyarakat setempat, berhasil merubah total wajah Batang Agam. Daerah yang dahulunya tempat pembuangan sampah dipenuhi semak belukar, mampu ditata rapi menjadi destinasi wisata baru.
Kepala BWS Sumatera V Maryadi Utama dalam sambutannya menjelaskan, dibenahinya sungai tersebut akibat menurunnya fungsi sungai karena aktifitas masyarakat. Sehingga sungai menjadi tercemar, terjadi pendangkalan karena sedimentasi, atau kerusakan di tebing sungai.
Dalam rangka penanganan kerusakan, pemulihan infrastruktur yang dilakukan masyarakat bersifat represif, ditindaklanjuti dengan pembangunan pelindung tebing, membangun sarana dan prasarana pengendali, kegiatan konservasi sungai supaya agar kerusakan bisa dicegah.
Dirinya mengharapkan, infrastruktur yang telah dibangun dalam kurun waktu 2017 hingga 2019 dengan dana yang cukup besar, bisa bermanfaat untuk kemakmuran warga Payakumbuh.
Apalagi Sungai Batang Agam yang melintasi 4 kecamatan dan 11 kelurahan di Payakumbuh ini, sangat berguna untuk mengiairi lahan pertanian, lahan perikanan, pengolahan air PDAM, serta untuk pertambangan.
Tambahan sarana prasarana lain seperti lapangan panahan, skate park, taman bermain dan fasilitas lainnya, membuat suasana Batang Agam yang dulunya sepi menjadi ramai. Paling penting juga bisa dipelihara dengan baik oleh Komunitas Peduli Sungai (KPS) setempat.
“Terimakasih kepada Wako Payakumbuh yang telah menyelenggarakan festival. Harapan terakhir saya kiranya Sungai Batang Agam bisa bebas sampah dan berguna bagi generasi akan datang, dapat digunakan untuk anak cucu kita kedepan,”beber Maryadi.
Riza Falepi Wako Payakumbuh mengucapkan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo, Menteri PUPR, Dirjen Sumber Daya Air, Kepala BWS Sumatera V, ninik mamak, masyarakat, serta semua pihak yang telah membantu terwujudnya tempat seindah ini.
Sebetulnya diakui Riza, ia sedikit pesimis bakal mampu memboyong dana Pemerintah Pusat dengan jumlah yang besar. Akan tetapi, berkat keyakinan dan optimisme yang tinggi demi masyarakat Payakumbuh, ada saja jalan yang dibuka Maha Kuasa.
“Awalnya kita ragu melangkah, karena menurut sejarah, anggaran yang masuk dari pusat itu ke Payakumbuh paling 30-35 milyar. Melihat proposal kita banyaknya 200 milyar, maka kita nekat saja membawanya ke pusat, eh ternyata di terima, alhamdulillah inilah hasilnya,” kata Riza Falepi.
Buah tangan Riza tersebut juga tidak luput dari dukungan masyarakat yang sudah lama merindukan tempat rekreasi keluarga atau sekedar tempat berkumpul mengisi waktu luang mereka di dekat perairan, Kota Payakumbuh ini tidak memiliki danau, bahkan jauh dari laut, maka tidak salah bila pusat aktifitas olahraga ataupun rekreasi keluarga nantinya akan berada di sepanjang Batang Agam.
“Kita juga akan membangun GOR type B disini, kita juga ada lapangan sepakbola berstandar Nasional, dan nanti kedepan akan ada sarana dan prasarana lain untuk memberikan kebahagian bagi warga kami,” kata Riza.
Riza memiliki harapan kepada segenap masyarakat untuk mempunyai sikap mental masyarakat kota yang milenial, dimana memiliki kesadaran dalam menjaga objek vital ini dari tangan-tangan jahil yang mungkin ingin merusak aset yang baru pertamakali ada di Kota Payakumbuh ini.
“Batang Agam adalah kebanggaan kita, mari kita jaga bersama dan kita lestarikan dengan tidak merusaknya, apalagi kalau kita suka buang sampah sembarangan, jangan lagi seperti itu,” tutup Riza.(ridho)