Sawahlunto, majalahintrust.com – Penjabat Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan secara resmi melantik Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) baru Julmardizon untuk masa jabatan 2024-2029. Pelantikan digelar di Hotel Khas Ombilin, Kamis (18/7).
Memiliki latar belakang sebagai pegawai di PDAM Kota Padang, Julmardizon menggantikan Dirut sebelumnya Arifman dengan pelaksanaan seleksi secara terbuka dan umum.
Pada arahannya, Pj Wako Fauzan mengatakan pelantikan ini dipercepat agar permasalahan air bersih di Kota Sawahlunto bisa ditangani mengingat bencana-bencana yang telah melanda kota merusak beberapa saluran air kota.
“Saya menargetkan 2 tahun kepada direktur baru untuk membenahi persoalan yang selama ini menjadi kendala dalam mendistribusikan air bersih kepada masyarakat,” ucap Pj Wako Fauzan.
Ia juga berharap kepada direktur dan jajarannya untuk dapat membuat terobosan dan inovasi terbaik, termasuk fasilitas yang telah dibangun dengan dana yang cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat luas.
“Lakukan perbaikan, optimalisasi jaringan dan saluran IPAL yang ada, sehingga semua fasilitas PDAM di Kota Sawahlunto yang ada dan yang telah dibangun benar-benar berdaya dan berhasil guna,” tuturnya.
Sekretaris Daerah Ambun Kadri menambahkan perlunya gerak cepat perusahaan melihat masih banyaknya pipa rusak yang terdampak bencana. Pemda berharap adanya perubahan signifikan kepada pemimpin baru yang pastinya membutuhkan waktu.
“Berkaca dari banjir Batang Lunto, ada 28 saluran putus pipa dan kami telah mencoba untuk memperbaiki dengan secepat mungkin. Yang sudah baik diteruskan, masih ada yang kurang ditambahkan,” kata Sekda Ambun.
Sementara itu, Direktur PDAM baru Julmardizon mengungkapkan butuh proses untuk memperbaiki saluran air di wilayah Kota Sawahlunto. Butuh renovasi dari pipa ke sungai dan perbaikan yang membutuhkan waktu dan biaya sehingga dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk percepatan layanan.
“Saya merasa tertantang karena topografi yang ada di Sawahlunto. Kami juga akan mereview ulang terhadap pengolahan pipa rantih yang masih kurang optimal dan penyaluran air yang belum terpenuhi kepada 30 persen masyarakat kota,” ungkap Julmardizon. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.