Pengalaman Pantang Menyerah Rektor Unand untuk Lulusan Universitas Andalas, Pernah Enam Kali Gagal Peroleh Beasiswa Magister
Kal
Padang, majalahintrust.com – Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi memiliki tiga pesan khusus kepada Wisudawan/wisudawati pada Wisuds IV Tahun 2024, yang dilaksanakan pada Sabtu (41/8/2024).
Pesan khusus tersebut yakni residensi, daya juang dan semangat pantang menyerah. Karena Efa Yonnedi tahu betul bahwa ketiga hal ini penting untuk meraih cita – cita yang diinginkan, berdasarkan pengalaman yang sudah ia tempuh.
“Saya tamat SMA tahun 1990 sudah mencanangkan cita cita untuk menjadi dosen. Berangkat dari kepercayaan diri dan doa orangtua, menjadi menjadi dosen bisa menyumbang ilmu pengetahuan untuk banyak orang dan bermanfaat untuk sesama. Tapi untuk meraih hal itu sangat tidak mudah dan mendapatkan banyak tantangan,” ucap Efa.
Efa berbagi pengalaman bahwa untuk mendapatkan beasiswa pendidikan magister, harus menempuh enam kali kegagalan. Baik itu beasiswa ke Amerika Serikat, Inggris, Jepang, bahkan beasiswa di dalam negeri.
Ia pun mulai frustasi atas banyaknya kegagalan yang diraih serta sempat berpikir bahwa dosen mungkin bukan dunianya, hingga sempat juga mencari peluang kerja lain. Namun pada akhirnya mendapat beasiswa Monash University dari Pemerintah Australia.
Untuk memperoleh beasiswa pendidikan doktor pun kata Efa juga tidak mudah mendapatkannya. Namun akhirnya ia bisa memperoleh beasiswa pendidikan di University Of Manchester di Inggris
“Jika seandainya saya berhenti berjuang, mungkin saya tidak akan melanjutkan pendidikan S2 dan S3 serta menjadi dosen,” ungkapnya.
Efa pun meminta kepada lulusan untuk senantiasa mengingat pesan Bapak Bangsa Ir H Soekarno, bahwa gantungkan cita cita setinggi langit. Jika engaku jatuh, maka engkau akan jatuh diantara bintang-bintang.
Artinya para lulusan Universitas Andalas jangan mudah menyerah, lihat peluang disetiap persoalan yang ada. Jangan sampai kalah sebelum bersaing dan jangan takut untuk bersaing.
Pihaknya juga mengintruksikan kepada seluruh lulusan agarĀ membangun jaringan yang luas dan kolaborasi sebanyak-banyaknya. Karena tidak tahu lewat doa siapa dan jaringan mana bisa berhasil.
Alumni Universitas Andalas mesti percaya diri bahwa kalian tidak kalah dengan universitas lainnya. Yang kalian butuhkan adalah percaya diri, bahwa alumni Unand bisa bersaing dengan lainnya.
Alumni Unand sudah ada yang menjadi Menteri, Wakil Menteri, Gubernur, Direksi BUMN dan BUMD, menjadi tokoh politik, tokoh masyarakat. Alumni Unand sudah banyak berkontribusi untuk bangsa. Jangan orang lain biarkan membuat anda tidak percaya diri.
“Saya bisa masuk World Bank karena jaringan dosen saya di Monash . Ini karena jaringan juga. Ini salah satu contoh kecil, bahwa jaringan juga menjadi satu keberhasilan,” jelasnya.
Terakhir ucap Efa bahwa lulusan Unand harus menjaga integritas. Jaga nama baik almameter. Belajarlah dari tokoh tokih bangsa. Bagaimana hidup jujur dan menjaga integritas. (Ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.