Bandung – Kementerian PUPR juga melakukan upaya tanggap darurat pasca bencana Banjir di Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Indramayu pada awal Januari 2020 lalu sehingga mengakibatkan kerusakan rumah warga, lahan pertanian, dan fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah.
Di Kabupaten Karawang banjir menggenangi 10 desa di Kecamatan Cilamaya Wetan pada 10 Januari 2020. Banjir ini terjadi karena curah hujan tinggi yang menyebabkan air di Sungai Ciherang yang bermuara di Cilamaya tidak tertampung di Bendung Barugbug dan dibuang ke Sungai Cilamaya dan Kalen Bawah sehingga menggenangi 10 desa di Cilamaya Wetan.
Bencana banjir menyebabkan 97 orang penduduk mengungsi, 7 rumah rusak berat, 590 hektare lahan pertanian tergenang, 15 sekolah rusak dan 14 masjid rusak.
Untuk menangani kejadian pascabencana banjir di Kabupaten Karawang, upaya yang dilakukan BBWS Citarum adalah dengan pemasangan karung isi tanah dengan cerucuk bambu di Desa Cilamaya dan Desa Mekarmaya serta normalisasi Sungai Cilamaya di Desa Cipancuh.
Di Kabupaten Subang banjir terjadi pada 9 Januari 2020 di 5 desa di 3 kecamatan, yakni Desa Tanggulun Bantarkaso di Kecamatan Kalijati, Desa Cilamaya Girang, Desa Rawameneng dan Desa Langensari di Kecamatan Blanakan, dan Desa Ciasem Tengah di Kecamatan Ciasem.
Banjir di Desa Tanggulun Bantarkaso berdampak pada terendamnya 32 hektare lahan pertanian dan jalan desa penghubung Bantarkaso ke Tanggulun terendam dengan ketinggian 0.5 – 1 meter yang diakibatkan luapan air saluran pembuang Cikadu yang tidak bisa masuk ke Sungai Cibodas.
Sementara di Desa Cilamaya Girang dan Desa Rawameneng banjir akibat curah hujan tinggi menyebabkan 180 orang penduduk mengungsi serta membuat 8 sekolah, 1 kantor camat, 1 kantor pos dan 1 kantor KUA terendam setinggi 1 meter.
Banjir di Desa Langensari akibat luapan saluran irigasi dari Bendung Cijengkol yang membuat 500 hektare area sawah terendam. Sementara banjir Desa Ciasem Tengah disebabkan oleh luapan Sungai Cijengkol yang merendam 100 rumah dengan ketinggian 1.5 meter.
BBWS Citarum melakukan upaya tanggap darurat di antaranya adalah pengecekan dan penanganan tanggul-tanggul kritis akibat banjir serta pemasangan karung isi tanah dengan cerucuk bambu.
Banjir di Kabupaten Indramayu terjadi pada 10 Januari 2020 di Desa Sumur Adem Tengah dan Desa Sumur Adem Timur Kecamatan Sukra. Banjir terjadi karena curah hujan tinggi di Sub DAS Kali Sedong dan Kali Mangsetan sehingga air yang mengalir terhambat di gorong-gorong Jalan Pantura di Desa Sumur Adem Tengah sehingga meluap ke permukiman dan persawahan.
Akibatnya sebanyak 97 orang penduduk mengungsi, 45 rumah dan 30 hektare lahan persawahan terendam. Upaya tanggap darurat yang dilakukan adalah dengan menginventarisasi penyebab banjir dan melaksanakan normalisasi Kali Mangsetan. (*)