Sawahlunto, majalahintrust.com – Tradisi Makan Bajamba yang menjadi agenda rutin pada puncak peringatan Hari Jadi Kota (HJK) Sawahlunto yang dihadiri oleh seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat kota. Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Yozarwardi yang mewakili Gubernur Sumbar turut memeriahkan Makan Bajamba HJK Sawahlunto ke-136 di Lapangan Segitiga, Minggu (1/12).
Pada arahan oleh Gubernur Mahyeldi, Yozawardi menyampaikan pada HJK kali ini dapat menjadi momentum merekat kembali persatuan dan kesatuan usai perhelatan pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024. Melalui momen makan bajamba ini tidak ada perbedaan pangkat, jabatan suku dan agama.
“Makan bajamba tidak saja sebagai perayaan HJK tetapi juga sebagai upaya memperkenalkan keberagaman budaya dan tradisi Sawahlunto kepada seluruh penjuru negeri. Turut apresiasi yang tinggi karena telah menjaga nilai-nilai adat istiadat serta nilai-nilai kearifan lokal Sumatra Barat,” ujarnya.
Pj Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan mengatakan tradisi makan bersama yang dinamakan makan bajamba, memiliki makna yang luas sebagai bentuk dukungan bersama seluruh elemen dalam membangun kota ini.
Diusia yang sudah 136 tahun, Sawahlunto yang juga telah dinobatkan sebagai kota tua warisan dunia oleh UNESCO tentu menjadikan perayaan HJK ini untuk mengenangkan kembali sejarah kota kuali, serta merajut semangat kebersamaan untuk membangun kota tercinta ini.
“Spirit bersama dalam membangun Kota Sawahlunto, tercipta sinergi seluruh elemen eksekutif dan legislatif serta masyarakat untuk Sawahlunto maju dan sejahtera,” kata Pj Wako Fauzan Hasan.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Sawahlunto Susi Haryati menuturkan bahwa sejarah panjang tambang batubara pertama di Indonesia ini telah menjadikan Sawahlunto memiliki keberagaman budaya. Kota ini menjadi tempat tinggal milik bersama berbagai etnis seperti Minangkabau, Jawa, Batak, Tionghoa, Sunda dan lainnya.
“Alih-alih memicu kerenggangan, keberagaman itu justru menjadi modal lahirnya keharmonisan pada setiap aspek kehidupan masyarakatnya. Satu di antaranya tradisi Makan Bajamba atau makan besar bersama-sama yang digelar setiap 1 Desember dengan hidangan dari 10 Kenagarian yang ada di kota ini,” tutur Susi. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.