Padang, majalahintrust.com – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang, mengunjungi Pabrik Indarung I PT Semen Padang, pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang telah berusia lebih dari satu abad. Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam melestarikan dan memanfaatkan situs bersejarah tersebut sebagai pusat seni dan budaya.
Dalam kunjungan itu, Fadli Zon yang didampingi Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Dr. Restu Gunawan, M.Hum, disambut oleh Dirut PT Semen Padang Indrieffouny Indra, Pj Walikota Padang Andree Harmadi Algamar, anggota DPRD Verry Mulyadi, dan komunitas Indarung Heritage Society.
Fadli Zon mengapresiasi PT Semen Padang atas perjuangan mereka dalam menjadikan Pabrik Indarung I sebagai Cagar Budaya Nasional. Ia juga memuji upaya Indarung Heritage Society yang aktif menggelar berbagai kegiatan seni dan budaya di kawasan tersebut. “Sebelum tahun 1950-an, Pabrik Indarung I adalah satu-satunya pabrik semen di Indonesia. Ini adalah narasi sejarah yang luar biasa,” katanya.
Menurut Fadli Zon, dengan latar bangunan tua yang menyatu dengan alam, tempat ini sudah menjadi ruang seni yang sempurna untuk berbagai kegiatan budaya. Dia berharap pabrik semen yang didirikan sejak 1910 ini dapat dimanfaatkan sebagai ruang seni dan budaya, dari festival musik hingga seni pertunjukan tradisional seperti pencak silat dan randai.
Ia menegaskan bahwa renovasi tidak diperlukan, kecuali untuk perbaikan struktur yang membahayakan keamanan. Karena, kondisi Pabrik Indarung I saat ini sudah menjadi instalansi tersendiri dengan besi-besi dan rangka-rangkanya yang begitu massif. Di usia yang telah lebih dari satu abad, keberadaan pabrik semen ini sudah menjadi sebuah art space yang dibutuhkan oleh insan seni dan budaya untuk mengekspresikan diri.
“Jadi, tidak perlu direnovasi. Jangan merubah yang ada, kecuali kalau ada besinya keropos atau hal-hal yang membahayakan keamanan itu baru perlu dilakukan, termasuk menambah fasilitas publiknya. Dari kaca mata saya, Pabrik Indarung I ini sudah perfect, tinggal bagaimana kita bisa mendukung agar kegiatan-kegiatan seni budaya digelar di sini,” ujar Fadli Zon.
Kementerian Kebudayaan, katanya melanjutkan, siap mendukung atau ikut menstimulus kegiatan-kegiatan seni dan budaya di Pabrik Indarung I ini, yang penting konsepnya berangkat dari Bawah. Karena, Kementerian Kebudayaan punya dana abadi yang bisa diakses semua pihak untuk menggerakan kebudayaan. “Payung hukumnya ada, yaitu undang-undang untuk kemajuan kebudayaan nomor 5 tahun 2027,” ungkapnya.
Saat ini, sebutnya, Kementerian Kebudayaan fokus menggerakan seni dan budaya, khususnya dikalangan masyarakat. Maka dari itu, sanggar-sanggar dan komunitas seni seperti Indarung Heritage Society yang menjadi ujung tombak untuk memajukan kebudayaan, diharapkan bisa memanfaatkan keberadaan Pabrik Indarung I ini kegiatan seni pertunjukan.
“Banyak kegiatan yang bisa digelar seperti seni rupa, seni tari, seni suara, seni musik dan lain-lain sebagainya di Indarung I. Ini sangat penting dan kita ke depan bisa membuat konsep apa yang bisa kita lakukan. Apalagi Pabrik Indarung I ini sudah menjadi suatu Kawasan Cagar Budaya Nasional yang cukup luas, tinggal bagaimana kita mengeksplorasinya,” kata Fadli Zon.
Ketua Indarung Heritage Society Aidil Usman, mengatakan bahwa Kawasan Cagar Budaya Pabrik Indarung I merupakan kawasan yang sangat artistik. “Kami punya mimpi dan harapan dari visi kebudayaan. Kami menaruh harapan besar kepada Pak Menteri supaya Pabrik Indarung I ini bisa menjadi pusat dari segala gagasan yang lahir dan tumbuh,” kata Aidil.
Kedatangan Menteri Kebudayaan Fadli Zon ke Pabrik Indarung I ini, sebutnya, semakin membangun rasa optimis dari Indarung Heritage Society dan juga PT Semen Padang yang selama ini telah berupaya untuk mengaktivasi Pabrik Indarung I melalui berbagai kegiatan pertunjukan seni dan budaya. Dia berharap ke depannya, Indarung I ini bisa dikunjungi banyak wisatawan.
“Budaya betonisasi itu lahir di Pabrik Indarung I ini. Mahakarya seperti Jembatan Ampere, Gedung MPR dan Istora Senayan itu dibangun menggunakan semen dari Pabrik Indarung I ini. Jadi, apa yang menjadi harapan Indarung Heritage Society di bawah payung PT Semen Padang ini bisa dipercepat. Itu harapan kami dari kunjungan Menteri Kebudayaan ke Indarung I ini,” tuturnya.
Dirut PT Semen Padang Indrieffouny Indra menyampaikan bahwa pihaknya sangat bersyukur dan bangga bahwa Pabrik Indarung I telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 54/M/2023, yang ditandatangani pada 27 Februari 2023.
Penetapan ini, tidak hanya mengukuhkan nilai sejarah Pabrik Indarung I sebagai pabrik semen pertama di Indonesia, tetapi juga menegaskan perannya sebagai tonggak penting dalam sejarah perubahan budaya bangunan di negeri ini. Tidak hanya itu, arsip Pabrik Indarung I juga telah memperoleh pengakuan internasional dan nasional.
“Pada 8 Mei 2024, arsip Pabrik Indarung I ini ditetapkan sebagai Memory of the World Asia Pacific (MOWCAP), setelah sebelumnya diakui sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) oleh Arsip Nasional Republik Indonesia pada 23 Mei 2023. Pengakuan ini menjadi bukti betapa pentingnya Pabrik Indarung I dalam perjalanan sejarah, sosial, dan budaya bangsa Indonesia,” katanya.
Indrieffouny juga menyampaikan bahwa sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan Pabrik Indarung I sebagai situs bersejarah, PT Semen
Padang saat ini sedang mempersiapkan surat resmi kepada Badan Pelestarian Kebudayaan Sumbar untuk meminta pembuatan Rencana Induk Pelestarian Pabrik Indarung I.
“Kami mohon dukungan dari Bapak Menteri untuk Percepatan pembuatan dokumen Rencana Induk Pelestarian (RIP) beserta penganggarannya. Kami percaya bahwa rencana induk ini akan menjadi langkah penting dalam memastikan pelestarian Pabrik Indarung I sebagai warisan budaya yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang,” ujarnya.
PT Semen Padang, sebutnya, menyadari sepenuhnya bahwa Pabrik Indarung I tidak hanya mencerminkan perjalanan industry persemenan di Indonesia, tetapi juga menjadi saksi bisu transformasi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Sumbar. Sebagai tempat pembelajaran bagi para ahli persemenan, Pabrik Indarung I telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan bangsa.
“Untuk itu, kami mengajak semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun akademisi, untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan situs bersejarah ini. Mari kita jadikan Pabrik Indarung I sebagai pusat edukasi dan inspirasi bagi generasi muda, sehingga nilai-nilai sejarah dan budaya yang terkandung di dalamnya tetap terjaga,” pungkas Indrieffouny.(*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.