Padang, majalahintrust.com – Turunnya prestasi olahraga Sumatera Barat dalam dua edisi Pekan Olahraga Nasional (PON), membuat jiwa Defri Nasli terpanggil mengabdikan diri ‘mambangkik batang tarandam’ untuk Ranah Minang.
Darahnya mendidih melihat olahraga Sumbar mengalami tren melangkah mundur. Sehingga membuat Tuah Sakato tak lagi di segani di tingkat nasional, bahkan lebih parahnya bakal menjadi terbelakang.
“Kemunduran ini tak boleh dibiarkan. Jangan sampai semua stakeholder olahraga berimbas. Yang lalu biarlah terjadi. Jadi pikiran kita sekarang, bagaimana kita bersama sama memajukan kembali olahraga,” kata Defri Nasli ketika berdialog dengan majalahintrust.com
Niat tulus Defri Nasli bukan sekedar omon-omon. Kalau untuk pengalaman organisasi, jangan ditanya lagi. Apalagi sepak terjangnya dalam dunia olahraga Sumbar.
Di bidang olahraga otomotif yang Ia geluti selama puluhan tahun, semua posisi pernah dilakoni. Baik itu sebagai pembalap pada era tahun 2000an, owner tim balap, owner event organiser balap, bahkan Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumbar.

Sebagai owner Event Organiser (EO) dengan bendera Denas Racing Management (DRM), ternyata DRM sudah banyak membuat event berskala nasional,yakni dimulai pada 2008 lampau hingga sekarang. Baik event road race, drag bike dan iven besar lainnya.
Tidak hanya menjadi penyelenggara balap saja, mulai 2010 Defri Nasli juga membuat tim balap, dengan nama Denas Racing Team. Klub yang ia didirikan tersebut banyak melahirkan bibit pembalap berbakat untuk diorbitkan menjadi pembalap tangguh, berprestasi, dan profesional.
Kemudian Ia dipercaya menjadi Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumbar 2017-2022. Terakhir sebagai Badan Pengawas di IMI Pusat. Semua itu dilakoni pria yang berprofesi sebagai notaris, karena otomotif adalah olahraga yang paling Ia cintai dari masa remaja hingga sekarang.
Berbekal pengalaman itulah, akan diaplikasikan Defri Nasli di organisasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat. Sehingga prestasi olahraga Sumbar kembali naik, kemudian Tanah Minang menjadi tempat pencetak atlet berprestasi berskala nasional dan internasional, serta kesejahteraan pelaku olahraga bisa terjamin.
Program strategis pun sudah dirancang, agar kelak jika ketua KONI kabupaten kota serta cabang olahraga mempercayakan Ia mengemban amanah di kursi panas Ketua KONI Sumbar, program tersebut langsung nyetel.
Diakui Defri Nasli, untuk terus memajukan olahraga Sumbar ini tak bisa dilakukan seorang diri. Namun harus dilakukan bersama sama, bergandengan tangan, serta satu tujuan, agar olahraga Sumbar kembali berjaya.
“Selaras dengan visi yang saya punya, dengan organisasi KONI ini hendaknya bisa merajut kebersamaan seluruh insan olahraga. Jangan ada lagi kubu-kubuan. Jangan lagi ada lapor melapor. Karena yang akan rugi, kita semua. Jika ada kekurangan, mari kita benahi. Mari sama sama kita besarkan kembali KONI ini,” ajak Defri Nasli yang juga saat ini dipercaya mengemban amanah Ketua Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Sumbar.
Target Defri Nasli pun tidak main-main untuk tujuan jangka panjang kedepan. Ia menginginkan Sumbar bisa kembali bertengger di posisi 10 besar klasemen PON 2028 mendatang.
Harapan untuk meraih target dimaksud bukan sebatas anganĀ belaka. Pasalnya SDM olahraga Sumbar cukup untuk itu, baik dari sisi atlet maupun pelatihnya, namun belum termanajemen dengan baik.
Sebagai langkah awal, tentu gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) bakal hidupkan kembali. Apalagi sejak 2018 ajang dua tahunan itu terhenti. Padahal Porprov merupakan ajang penting bagi bibit atlet potensial mengasah diri dan menambah jam terbang.
“Seluruh insan olahraga Sumbar sudah merindukan ajang Porprov bisa kembali digelar. Karena banyak manfaat yang didapatkan dengan adanya gelaran Porprov ini,” ungkapnya.
Ia pun tak memungkiri juga bahwa dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten – Kota serta DPRD sangat diperlukan untuk mencapai tujuan itu. Jaringan dukungan itupun selalu ia rawat dengan baik, sehingga KONI Sumbar tak identik dengan satu warna dan bendera.
“KONI Sumbar ini harus identik dengan semua warna. Sehingga prestasi olahraga Sumbar kedepan menjadi berwarna kembali,” pungkasnya. (Ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.